PenaKu.ID – Jumat (2/5/2025), Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.
Semburan abu terpantau mencapai ketinggian 800 meter dari bibir kawah, dengan warna putih hingga kelabu yang mengarah ke barat laut.
Getaran terekam pada seismogram dengan amplitudo 33 mm selama 54,79 detik, disertai suara gemuruh yang terdengar hingga pemukiman warga Kecamatan Galela.
Pengamatan Vulkanologi dan Data Seismik Erupsi Gunung Dukono
Kepala Pos PVMBG Pos Pengamatan Dukono, Bambang Sugiono, menyatakan Gunung Dukono masih fluktuatif.
Dua hari sebelumnya, letusan sempat mencapai 1.300 meter dan condong ke arah Kota Tobelo. “Magma cukup dangkal, sekitar 1 kilometer dari permukaan kawah.
Setiap migrasi magma ke permukaan akan memicu letusan,” jelas Bambang. Tingkat aktivitas berada pada Level II (Waspada), dengan radius larangan masuk radius 4 km dari kawah untuk menghindari ancaman lontaran batu pijar dan aliran lava.
Imbauan dan Tindakan Waspada Erupsi Gunung Dukono
Bupati Halmahera Utara, Piet Hein Babua, mengimbau masyarakat di desa terdekat agar selalu siaga.
Ia menekankan ketidakpastian sifat gunung yang dapat meletus mendadak. “Beberapa minggu lalu terjadi limpahan lava besar di Kelurahan Tobelo; kini kami membagikan masker kepada warga,” ujarnya.
Petani dan pekerja tambang pasir yang beraktivitas dekat kawah diimbau memantau update BPBD dan PVMBG, serta menyiapkan rute evakuasi darurat.
Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk menyiagakan tim penanggulangan bencana.
Erupsi berkepanjangan ini menegaskan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana vulkanik di Kabupaten Halmahera Utara.**