PenaKu.ID – Operasi “Trat Pikhat Pairee 1” ditengarai sebagai respons cepat Angkatan Laut Kerajaan Thailand setelah laporan perluasan posisi pasukan Kamboja di perbatasan.
Pada Sabtu (26/7/2025), empat kapal perang Thailand dikerahkan untuk mendukung pasukan darat yang terlibat perselisihan wilayah di perairan Teluk Thailand.
Berikut selengkapnya soa datangnya Kapal Perang Thailand ke perbatasan.
Strategi dan Tujuan Kapal Perang Thailand
Menurut laporan media lokal The Nation dan Khaosod English, operasi ini menarget tiga titik strategis sepanjang garis perbatasan Provinsi Trat–Preah Vihear.
Manuver armada laut diharapkan dapat memberikan tekanan taktik serta mengamankan jalur suplai logistik Thailand, sekaligus meredam intimidasi kapal patroli Kamboja.
Keamanan Evakuasi Kapal Perang Thailand
Sementara konflik di darat memanas, Sekretaris Negara Urusan Penerbangan Sipil Kamboja, Sin Chansereyvutha, memastikan penerbangan sipil tetap aman asalkan terbang di ketinggian di atas 11 kilometer.
Selama pertempuran yang dimulai 24 Juli, tercatat 13 korban jiwa di pihak Kamboja dan 19 di pihak Thailand.
Ribuan warga sipil di evakuasi untuk menjauh dari garis pantai dan pangkalan militer, mencegah jatuhnya korban tambahan akibat tembakan artileri atau rudal permukaan-ke-permukaan.
Penempatan kapal perang menjadi indikator bahwa konflik ini tidak lagi terbatas area darat. Thailand menunjukkan kesiapannya untuk menggunakan kekuatan maritim guna melindungi kedaulatan dan warga negaranya.
Namun, eskalasi ini juga berisiko memicu konfrontasi yang lebih luas di perairan sengketa, sehingga sangat penting kedua belah pihak menahan diri dan menempuh jalur diplomasi.**
