Tutup
PenaPeristiwa

Ditawari Jadi Polsuska PT KAI, Seorang Warga Cirebon Kena Modus Penipuan

×

Ditawari Jadi Polsuska PT KAI, Seorang Warga Cirebon Kena Modus Penipuan

Sebarkan artikel ini
20200808 124730
20200808 124730
Foto (kereta api angkutan barang dan jasa pt kai)

PenaKu.ID – Alih-alih mendapatkan kerja yang diimpikan, seorang warga Cirebon ini malah kena modus oknum yang mengatasnamakan PT KAI (Persero).

Menurut informasi, korban diimingi dan dijanjikan bakal menjadi seorang polisi khusus kereta api (polsuska) setelah korban memberikan uang kepada si pelaku.

“Korban sudah mendatangi kantor Daop 3 Cirebon. Ada 1 orang korbannya,” ungkap Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Luqman Arief, seperti dikutip Siberindo, Sabtu (08/8/20).

Pihak Luqman kemudian mereferensikan agar korban segera membuat pelaporan kepada ke kepolisian Polres Cirebon Kota. Ia menilai, bahwa peristiwa yang tlah korban alami tersebut sudah masuk ranah tidak pidana yang harus segera dilakukan proses hukum.

Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian puluhan juta rupiah oleh si pelaku tersebut.

VP PT KAI Daop 3 Cirebon, Wisnu Pramudyo menegaskan, dalam hal pemenuhan kebutuhan SDM, PT KAI menginformasikannya hanya melalui website resmi recruitment.kai.id.

“Kami ingatkan masyarakat untuk waspada akan penipuan yang mengatasnamakan rekrutmen KAI,” katanya.

Ia menambahkan, jika informasi yang tidak berasal dari situs tersebut, pihaknya meminta agar tidak mempercayainya dan mengabaikannya.

Bahkan, jelas Wisnu, PT KAI dalam pemenuhan proses rekruitmen karyawan, tidak pernah meminta biaya satu rupiah pun, seperti biaya uang muka ataupun uang jaminan.

Lantas Wisnu meminta kepada masyarakat agar lebih waspada dan hati-hati jika menerima pesan yang berkaitan dengan penerimaan karyawan. Tidak mudah terbujuk dan tertarik akan segala kemudahan yang ditawarkan oknum dengan mengatasnamakan KAI.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk melapor kepada pihak kepolisian dan tak meneruskan/menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu, demi menghindari semakin banyaknya orang yang tertipu,” tandasnya.



Source: Siberindo