PenaKu.ID – Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat, memastikan kondisi stok bahan pangan dari hewan menjelang lebaran Idulfitri 1442 Hijriah terbilang aman.
Kepala Bidang Bina Usaha, Dinas Peternakan dan Perikanan KBB, Yendra Widiesa menjelaskan, bahwa kaitan tentang kondisi ketersedian hewan ternak untuk lebaran sebetulnya ranah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD), yakni Kabag Ekonomi.
Ketersediaan pangan baik di awal puasa, saat puasa dan menjelang Idulfitri di KBB khususnya, bisa dikatakan aman.
“Tapi kita juga punya fungsi lantaran harus mengirimkan laporan ke provinsi berkaitan harga ternak dan harga ikan,” jelas Yendra saat ditemui diruang kerjanya di Ngamprah, Kamis (29/4/2021).
Yendra mengaku, di Bandung Barat sendiri ketersediaan komoditi daging, seperti ruminansia, unggas dan telur sangat kurang. Guna menyiasati hal tersebut, pihaknya mendapat suplai dari beberapa wilayah.
“Untuk ruminansia masih kekurangan sebanyak 1.394.686 kg dari kebutuhan utama sebesar 2.056.586 kg. Namun, kita disuplai dari Kota Bandung dan Kabupaten Bandung,” kata Yendra.
Baca Juga:
Yendra pun mengatakan, untuk kekurangan unggas, pihaknya mendapat suplai dari Ciamis, Tasikmalaya dan Garut.
“Untuk unggas kekurangan kita sebanyak 4.418.244 kg dari kebutuhan utama sebanyak 8.136.929 kg,” ujar Yendra.
Sementara untuk komoditi telur, pihaknya mendapat suplai dari Blitar, Yogyakarta dan Cianjur sebagai sentra telur.
“Kekurangan telur di KBB sendiri sebanyak 1.920.907 kg dari kebutuhan utama per triwulan sebanyak 3.174.296 kg,” terang Yendra.
Yendra memastikan, stok komoditi bahan pangan dari hewan untuk di Bandung Barat aman.
“Kita bisa menutupi kekurangan tersebut melalui suplai dari luar daerah, baik itu daging sapi, ayam, maupun telur,” ujarnya.
Selain itu, kata Yendra, guna menyiasati lonjakan harga daging yang tinggi, pihaknya menyiapkan daging beku yang tersedia di Depo Daging.
“Kita ada Depo Daging di Jalan Panaris. Jadi pada saat harga tinggi kita ada daging beku,” papar Yendra.
Yendra menyebut, di KBB lebih banyak peternak ayam potong, sementara peternak ayam telur tidak terlalu banyak.
“Ada di Cipendeuy, Cililin dan Sindangkerta, tapi jumlahnya sedikit,” sebutnya.
Lebih jauh Yendra menerangkan, jumlah populasi sapi siap potong tahun 2021 di KBB sebanyak 16.397 ekor, termasuk sapi potong lokal, sapi perah jantan dan sapi potong impor.
“Kalau untuk jumlah populasi unggas ayam di Bandung Barat sebanyak 1.907.018 ekor,” terangnya.
Jadi, lanjut dia, untuk total produksi daging di KBB per triwulan itu sebanyak 4.380.585 kg.
“Untuk produksi daging sapi sebanyak 661.900 kg dan ayam sebanyak 3.718.685 kg per triwulan,” tandasnya.
**CepDar