PenaKu.ID – Aktivis konservatif Amerika Serikat sekaligus pendiri organisasi Turning Point USA, Charlie Kirk, dilaporkan tewas setelah tertembak ketika menghadiri sebuah acara publik di Utah Valley University, Rabu (10/9/25).
Menurut laporan Reuters dan Associated Press, suara tembakan terdengar saat Charlie Kirk menjawab pertanyaan dari audiens. Rekaman video yang beredar memperlihatkan kepanikan di lokasi setelah letupan senjata terdengar. Kirk sempat diboyong ke rumah sakit setempat, akan tetapi nyawanya tidak tertolong.
Kepolisian Orem menyebut penyelidikan masih berlangsung dengan melibatkan Biro Investigasi Federal (FBI) serta Badan Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF). “Kami memperlakukan insiden ini sebagai kasus serius dengan kemungkinan motif politik,” kata juru bicara kepolisian setempat seperti dikutip AP.
Gubernur Kecam Kematian Charlie Kirk
Gubernur Utah mengecam insiden tersebut sebagai “aksi keji yang tak dapat diterima” dan mendesak aparat segera menuntaskan penyelidikan. Sementara itu, Gedung Putih menyampaikan belasungkawa serta menyerukan penghentian kekerasan politik di Amerika Serikat.
Charlie Kirk dikenal luas sebagai figur konservatif berpengaruh. Sejak mendirikan Turning Point USA pada 2012, ia aktif mengorganisir mahasiswa dan pelajar, serta kerap tampil sebagai komentator politik yang mendukung Presiden Donald Trump.
Kematian Kirk memicu gelombang reaksi dari berbagai tokoh nasional. Sejumlah politisi Partai Republik menyampaikan duka mendalam, sementara dari Partai Demokrat mengingatkan pentingnya meredam polarisasi politik yang kian memanas.
Hingga kini, aparat belum mengumumkan identitas pelaku maupun motif penembakan. Lokasi kejadian sudah kembali dibuka setelah sempat ditutup untuk proses penyelidikan.**
