PenaPeristiwa

Bocah 6 Tahun di Cianjur Tercebur di Saluran Irigasi

Bocah 6 Tahun di Cianjur Ditemukan Meninggal di Saluran Irigasi
saluran irigasi di mana tempat korban ditemukan

PenaKu.ID – Seorang bocah laki-laki berinisial MI berusia 6 tahun warga Kampung Gurudug, RT02/06, Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ditemukan meninggal di saluran irigasi yang tak jauh dari rumahnya sekira pukul 19.00 WIB pada Minggu (03/07/22).

MI merupakan bocah dari pasangan M Irfan dan Yuni. MI diduga terpeleset di tembok penyeberangan sungai irigasi usai dia pulang jajan dari warung.

Dikisahkan oleh sang ibu, MI sebelumnya menangis minta uang jajan. Lalu tak lama kemudian sang ibu memberi korban uang untuk membei susu dan jajan korban.

Lantaran MI sudah terbiasa pergi ke warung sendiri, maka kedua orang tuanya pun menginzinkan MI untuk pergi ke warung sendiri. Usai 20 menit berlalu, sang ibu dan ayah mulai bertanya-tanya kenapa MI belum pulang juga dari warung.

Karena penasaran, Yuni langsung menyusul bocah malang tersebut k warung. Lalu informasi dari pemilik warung bahwa MI sudah sejak lama pulang dari warungnya.

Seketika Yuni dan suami serta dibantu warga segera mencari bocah malang tersebut.

Salah satu warga sekitar, Durahman (58) mengatakan setelah beberapa orang warga turun ke bawah air terjun saluran irigasi yang kurang lebih hanya mencapai dua meter tersebut ternyata benar MI ditemukan di dasar air dan sudah tak bernyawa.

“MI diduga ketika pulang dari warung terpeleset jatuh ke bawah terjunan air dari jembatan penyeberangan yang melintang di atas terjunan air irigasi,” kata Durahman yang juga ikut mencari jasad korban kepada awak media saat dikonfirmasi, Senin (04/07/22).

Bocah Malang Dievakuasi

Sementara itu, Plt Kepala Desa Jati, Ayi Muni Malatoni, membenarkan peristiwa itu. Jasad korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Bojongpicung.

“Pihak keluarga menolak untuk diautopsi dan sadar bahwa kejadian tersebut merupakan suatu takdir dari Illahi dan saat itu pula orang tua korban membuat pernyataan penolakan untuk diautopsi,” terang Ayi.

Setelah pulang dari puskesmas, keesokan harinya jasad bocah malang tersebut dimakamkan di tempat pemakaman milik keluarga.

“Jasad korban langsung dibawa kerumah duka dan pagi harinya dimakamkan di tempat pemakaman milik keluarganya,” tutup Ayi.

**

Exit mobile version