PenaKu.ID — Ternyata, untuk bisa sukses tidak cukup didukung modal besar jaringan kuat dan wawasan yang luas, tetapi juga harus berani untuk memulai dan dapat memanfaatkan peluang yang ada. Hal itu terungkap dalam diskusi dengan tema ‘Sukses Bisnis di Era Digital‘ yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Diskusi ini sekaligus respon terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo yang pernah menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital.
Diskusi yang digelar pada ‘Pekan Pengabdian Kepada Masyarakat’ ini menghadirkan Dr. Usmar, S.E., M.M. sebagai nara sumber utama disamping nara sumber lain, seperti Dr. Tamrin Lanori, S.E., M.M., Septian Abiah Gani, S.E., ME, Yudistira Adwimurti, S.E., M.Si, Dr. Hermiyetti, S.E., M.Si., CSRS. CSRA dan Islamiah Kamil, S.E., M.Ak.
“Agar kita dapat sukses bisnis di era digital ini, kita harus berani memulai dan memanfaatkan peluang yang ada,” kata Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.M., M.Si, dalam sambutannya secara virtual, Sabtu 11 Juni 2022, di Jakarta.
H. Paiman memaparkan potensi ekonomi digital Indonesia sangatlah besar, sehingga membuat kita harus mengikuti perkembangan yang ada.
Hal senada diungkapkan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Moestopo Dr. Usmar, S.E., M.M, bahwa peluang di bisnis digital sendiri bukanlah angka kecil. Sepanjang 2021 saja Bank Indonesia mencatat bila nilai transaksi dagang-el atau e-commerce mencapai Rp 401 triliun yang diproyeksi naik 31,2 persen menjadi Rp 526 triliun.
Nilai transaksi uang elektronik juga tumbuh 49,06 persen mencapai Rp 305,4 triliun pada 2021 dan diproyeksikan meningkat 17,13 persen ke angka Rp 357,7 triliun pada 2022.
“Nilai transaksi digital banking juga tercatat meningkat tinggi, yakni naik 45,64 persen ke angka Rp 39.841,4 triliun pada 2021 dan tahun ini diperkirakan tumbuh 24,83 persen menuju angka Rp 49.733,8 triliun,” kata Dr. Usmar.
Sementara menurut narasumber Dr. Hermiyetti, S.E., M.Si., CSRS, CSRA, pertumbuhan transaksi di dunia digital memang sudah bisa diprediksi karena Indonesia tengah memasuki transformasi digital.
Pada presentasi bertema ‘Integrasi Sistem Informasi’ Dr. Hermiyetti memaparkan kalau cara bisnis beroperasi dan cara melayani pelanggan saat ini telah berubah, apalagi setelah munculnya kecerdasan buatan, cloud computing dan Internet of Things (IoT).
“Ini (Kecerdasan buatan, cloud computing dan Internet of Things) membuat setiap usaha semakin bergantung pada data dan teknologi untuk beroperasi lebih efisien dan memberikan nilai kepada pelanggan,” papar Hermiyetti.
Sementara itu, pada pemaparan dengan sub tema ‘Kiat Sukses dalam Berbisnis’ Dr. Tamrin Lanori, S.E., M.M. menjelaskan bila ada banyak hal yang harus diperhatikan setiap orang ketika ingin memulai sebuah usaha.
Hal yang harus diperhatikan, kata Dr. Tamrin, mulai dari persiapan mental, peningkatan kemampuan dan keterampilan sampai perencanaan model bisnis yang baik. “Strategi membangun brand juga sangatlah penting agar brand Anda terkenal. Bisnis Anda harus bisa menarik perhatian dan mudah diingat,” lugas Tamrin.
Selain Dr. Usmar, S.E., M.M. yang hadir sebagai nara sumber utama dengan presentasi bertema ‘Era Digitalisasi di Indonesia’ dan Dr. Tamrin Lanori, S.E., M.M., hadir pula Dr. Septian Abiah Gani, S.E., M.Si yang membawakan presentasi dengan tema ‘Digital Trading’.
Selain Yudistira Adwimurti, S.E.,M.Si. dengan tema ‘Peluang Bisnis pada Ekspor Impor’, Islamiah Kamil, S.E., M.Ak. dengan tema ‘Literasi Perpajakan untuk Publik’, serta Dr. Hermiyetti, S.E., M.Si., CSRS, CSRA dengan presentasi bertema ‘Integrasi Sistem Informasi’. (MIO)
**Red