PenaSosial

Bey Minta Dirikan Dapur Umum Tuk Bencana Pergerakan Tanah di Cianjur

Bey Minta Dirikan Dapur Umum Tuk Bencana Pergerakan Tanah di Cianjur
Bey Machmudin Saat Meninjau Lokasi Pergerakan Tanah di Kabupaten Cianjur

PenaKu.ID – Dengan terjadinya bencana alam pergerakan tanah di Kampung Sukajadi, Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Pada Kamis (25/04/24) lalu yang mengakibatkan sebanyak 65 kepala keluarga (KK) dengan 205 jiwa dievakuasi karena banyak bangunan rumah dan 2 unit tempat ibadah ikut ambruk

Dengan adanya itu, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin beserta jajarannya meninjau lokasi bekas bencana alam pergerakan tanah dan sekaligus menemui warga yang sedang mengungsi. Saat itu nampak pula hadir Forkompincam Bojongpicung di antaranya camat, danramil, Kepala Desa Jatisari beserta aparat, sedangkan kapolsek diwakili bhabinkamtibmas.

PJ Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin menegaskan, dengan terjadinya bencana alam pergerakan tanah di Bojongpicung itu betul-betul serius dan selama berada di lokasi kejadian pihaknya merasakan adanya getaran pergerakan tanah dan melihat secara kasat mata bangunan rumah yang ambruk dan retak-retak, masjid jami dan musala tak layak pakai degnan kondisi miring.

Selain itu pihaknya berucap terima kasih kepada Forkopimcam Bojongpicung dan kepada Kepala Desa Jatisari yang selalu aktif memantu masyarakat yang terdampak.

Dengan adanya itu, ditegaskan kepada Bupati Cianjur dan kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, mohon kejadian tersebut ditangani dengan serius, karena sejak mulai kejadian hingga sekarang kurang lebih 4 hari masih tidak terlihat adanya dapur umum, jamban umum, pos kesehatan dan pasilitas umum lainnya.

“Kami tegaskan pada Bupati Cianjur dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat bahwa bencana pergerakan tanah Bojongpicung Cianjur tangani dengan serius, karena sejak kejadian hingga sekarang masih belum terlihat adanya dapur umum, pos kesehatan, jamban umum dan pasilitas umum lainnya untuk para pengungsi,” tegasnya.

Ia menambahkan, mengenai keharusan direlokasi, itu pun merupakan hal penting dan pada pihak yang berkompeten mohon segera turun ke lokasi guna pemeriksaan kondisi struktur tanah, layak tidaknya untuk dihuni kemudian.

“Bila kampung itu memungkinkan dan tidak memungkinkan untuk dihuni kembali, itu harus diteliti terlebih dahulu oleh pihak ahli yang berkompeten dalam bidangnya, bila tidak memungkinkan untuk dihuni kembali maka harus segera direlokasi,” tambahnya.

Dinso Cianjur Klaim Sudah Kirim Logistik Tuk Warga Tedampak Pergerakan Tanah

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial ( Kadinsos) Kabupaten Cianjur yang didampingi Camat Bojongpicung Yudi S dan Azi Muslim menambahkan, kedatangan PJ Gubernur Jabar pihaknya tidak bertemu hanya selisih 5 menit keburu pulang menuju Kantor Gubernur ke Bandung.

“Saya sampai di lokasi bencana alam pergerakan tanah Pak Pj. Gubernur pulang mungkin hanya selisih 5 menit sedangkan Camat Bojongpicung dan Kepala Desa Jatisari mendampinginya sampai selesai,” ucapnya.

Ia menerangkan, mengenai bantuan logistik telah dilakukan sejak awal terjadinya bencana alam, khusunya memberikan makanan mentahnya saja, sedangkan mengenai dapur umum itu baru sekarang dilaksanakan tempat masaknya di depan Kantor Desa Jatisari dan setelah matang nanti akan dibagikan kepada warga yang sedang mengungsi.

Selain itu pihaknya mengantisipasi mendirikan tenda darurat karena masyarakat yang terdampak takut tidak betah atau tidak mau diam di rumah penduduk atau terlalu sesak, dan mengenai kesehatan untuk para pengungsi itu telah diantisipasi, selain lokasinya dekat dengan pustu dan puskesmas juga para ahli medis keliling ke setiap pengungsian.

“Selain membuat dapur umum juga membuat tenda darurat untuk warga yang tidak mau atau tidak betah diam di pengungsian,” ujarnya.

Mengenai relokasi bangunan rumah warga yang terdampak pergerakan tanah itu belum bisa memastikan karena masih menunggu hasil penelitian pihak yang berkompeten dalam bidangnya.

***

Exit mobile version