PenaKu.ID – Banyak orang tua sering melarang anak-anaknya untuk tidur tidur setelah Ashar atau di sore hari.
Larangan ini diwariskan turun-temurun dan dipercaya membawa dampak buruk, mulai dari membuat linglung hingga didatangi makhluk halus. Namun, seberapa benarkah klaim ini? Apakah ini hanya mitos budaya atau ada penjelasan logis di baliknya?
Sebenarnya, larangan ini lebih banyak berakar pada kepercayaan dan kebiasaan masyarakat, bukan pada dalil agama yang spesifik.
Tidak ada ayat Al-Quran atau hadis shahih yang secara eksplisit melarang tidur di waktu Ashar. Kepercayaan ini lebih bersifat kultural untuk menjaga produktivitas di sore hari.
Pandangan dari Sisi Kesehatan Tidur Setelah Ashar
Dari sudut pandang medis, tidur di sore hari memang bisa menimbulkan beberapa efek kurang nyaman yang disebut sebagai sleep inertia. Ini adalah kondisi di mana seseorang merasa pusing, bingung, dan lemas setelah bangun tidur.
Hal ini terjadi karena tidur sore yang terlalu lama dapat mengganggu siklus sirkadian atau jam biologis tubuh, membuatnya sulit untuk tidur nyenyak di malam hari.
Tips Jika Terpaksa Tidur Setelah Ashar
Jika Anda merasa sangat lelah dan harus tidur sore, usahakan untuk tidak lebih dari 30 menit. Tidur singkat atau power nap dalam durasi ini terbukti dapat mengembalikan energi tanpa mengganggu jam tidur utama Anda. Hindari tidur terlalu lelap atau terlalu lama agar tidak merasakan efek pusing dan bingung saat terbangun.
Pada akhirnya, larangan ini memiliki dasar medis yang relevan meski sering dibalut dengan mitos.**