PenaKu.ID – Adanya instruksi dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Jawa Barat, DR. Juhana, M. M. Pd., bagi siswa sekolah untuk belajar di rumah guna menghindari penyebaran Virus Corona Covid-19, berdampak jadi beban bagi orang tua siswa.
Dikatakan salah seorang warga Katapang, Kurniati (45), selain harus membereskan rumah, memasak, mencuci, juga harus mendampingi anaknya yang baru kelas III SD belajar. Sementara metode pembelajaran setiap tahunnya dikeluhkan orang tua siswa selalu berganti.
“Tahun kemarin isi buku LKS saudaranya begini dan tahun sekarang sudah berubah lagi, bahkan ada penambahan soal,” katanya, di Katapang, Kamis (5/4/2020).
Kurniati menyetujui adanya upaya pencegahan menyebarnya Virus Corona dengan memberlakukan siswa untuk belajar dirumah. Tapi dia baru tahu, kalau buku LKS yang dipegang anaknya isinya berbeda dengan tahun 2019 lalu. Jelas itu sangat menyulikan dirinya.
Sementara guru hanya memberitahukan via WA untuk mengerjakan halaman sekian, lalu dipoto selanjutnya dikirimkan. Tapi tak ada prnjelasan atau pembahasan soal bagi siswanya.
“Setiap hari begitu saja kami melaporkannya ke wali kelas, kalau anak kami memang belajar juga kegiatannya sehari-hari,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Eva (45), warga yang sama, dia meragukan anaknya akan mengalami peningkatan pembelajaran bila tidak didampingi ahlinya. Karena tidak semua orang tahu bisa mendampingi anaknya secara maksimal.
Jelas hal itu, dikatakannya, sangat merugikan. Karena guru pendamping hanya mrmberikan no halaman di buku LKS untuk dikerjakan, tapi tidak menerangkan bagaimana contohnya cara pengerjaannya.
(nn)