PenaKu.ID – Adhitia Yudisthira, bakal calon (Balon) Walikota Cimahi, Jawa Barat mengaku masih menunggu Surat Keputusan (SK) Pasangan Calon (paslon) B1 KWK penugasan partai menjelang pemilihan walikota (pilwalkot) Cimahi pada pilkada 2024.
Adhitia Yudisthira mengatakan, dalam penugasan partai hal pertama untuk membangun koalisi agar forum 20 persen suara parlemen. Sedangkan yang kedua adalah untuk bekerja electoral.
“Jadi, kita dichallenge sampai dengan last minute itu harus membuktikan ada kerja elektoral khususnya untuk Partai Gerindra dan membangun koalisi dengan partai politik (parpol),” kata bakal calon Walikota Cimahi, Adhitia Yudisthira kepada wartawan pada Sabtu, (27/7/24).
“Kita masih adanya waktu yang sangat dinamis untuk berkomunikasi dengan lintas parpol, lintas tokoh maupun lintas kandidat yang potensial untuk bisa dijadikan pasangan,” sambungnya.
Dijelaskan Adhitia Yudisthira, pada prinsipnya semua partai memiliki mekanisme yang berbeda-beda, tetapi dengan sistem yang sama. Sebab diakhir SK akan langsung ke luar paslon dengan 2 nama.
Saat disinggung parpol mana yang sudah dijajaki, Adhitia Yudisthira menerangkan bahwa hampir semua parpol sudah dilakukan komunikasi. Namun, yang positif sudah ada 12 kursi di antaranya Partai Gerindra 5 kursi dari PKB 4 kursi, PAN 2 kursi dan PPP 1 kursi.
“Total ada 12 kursi dari 4 parpol di Cimahi dan ada juga beberapa partai non-parlemen. Alhamdulillah juga sudah berkomunikasi serius,” tuturnya.
Adhitia Yudisthira Beberkan Kandidat Kuat
Adapun potensi pasangan jelang pilkada pada pilwalkot Cimahi, Adhitia Yudisthira menyebutkan bahwa untuk pasangan masih sangat terbuka dengan siapapun dirinya dipasangkan akan menjadi nilai positif.
Adapun sejumlah nama yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi di antaranya Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan yang telah menyatakan mundur dari jabatannya untuk mengikuti pilkada Kota Cimahi.
Selain Dikdik, mantan Walikota Cimahi Ngatiyana pun menjadi salah satu kandidat calon Walikota Cimahi dengan memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi.
Kemudian, dua politikus PKS yakni Achmad Zulkarnaen yang saat ini menjabat ketua DPRD Kota Cimahi dan anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) Bagja Setiawan pun turut masuk dalam survei yang memiliki elektabilitas popularitas di pilkada Cimahi.
“Tentunya untuk pasangan, Saya rasa semuanya adalah orang yang baik dan berkapasitas serta mempunyai nilai-nilai elektoral yang bagus seperti Ngatiyana dan Dikdik, untuk di PKS ada Bagja dan ketua DPRD Cimahi Achmad Zulkarnaen, semua memiliki nilai positif apabila dipasangkan dengan saya, “katanya.
Meski demikian, Adhitia menyerahkan untuk pasangan di pilkada Cimahi merupakan kewenangan dari partai koalisi pengusung dalam menentukan posisi calon Walikota dan calon Wakil Walikota Cimahi di pilkada 2024.
“Saya kira untuk pasangan itu dikembalikan secara komunikasi politik kepada seluruh parpol atau partai koalisi yang mengusung saya untuk memutuskan kira-kira siapa yang pas dan cocok dipasangkan dengan saya di pilkada Cimahi nanti termasuk posisi 1 atau 2,” tandasnya.
***