PenaKu.ID — Aplikasi El-Parking, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan perhubungan di wilayahnya.
Salah satu upayanya tersebut dengan melaunching aplikasi elektronik parking (el-parking) di Masjid Raya Rajamandala, Kecamatan Cipatat. Senin, (11/4/2021).
Kadishub KBB, Lukmanul Hakim mengatakan, el-parking ini merupakan sebuah inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan perhubungan, khususnya dalam pengelolaan parkir di Bandung Barat.
“Artinya, dari yang konvensional proses pembayaran secara tunai, sekarang non tunai melalui aplikasi elektronik parking (el-parking),” Kata Lukman saat ditemui di Cipatat.
Lukman menerangkan, nama atau brand tersebut sengaja dibedakan lantaran di Medan sudah menerapkan terlebih dulu. Namun, lanjut dia, disana hanya proses pembayarannya saja, tanpa ada aplikasi.
“Kalau kita ada aplikasi yang berbasis Android yang bisa diunduh di Playstore. Nah itu yang membedakannya,” terangnya.
Ia menambahkan, untuk pengelolaannya pihaknya menggandeng pihak ketiga yakni, PT Nusparin dan Bank Jabar Banten (BJB).
“Sudah jelas ada pembedanya, dari tunai menjadi non tunai,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas launching el-parking yang diinisiasi Dishub KBB, PT Nusantara Parkir Indonesia dan BJB.
“Artinya Dishub KBB merupakan salah satu OPD yang terus berinovasi. Kemarin KIR Online dan sekarang el-parking,” Katanya.
Hengky: launching Aplikasi El-Parking Dapat Tingkatkan Pendapatan Daerah
Dengan adanya launching el-parking tersebut, menurut Hengky, dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta bisa meminimalisir adanya parkir liar dan kebocoran.
“Saya rasa ini sesuatu yang bagus dan negara maju itu biasanya menggunakan digital dalam pelayanan, seperti Singapura saya lihat sudah online dan bekerja selama 24 jam,” ujarnya.
Hengky menerangkan, digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan dan KBB ini bakal mengarah ke arah sana. Intinya, dengan adanya digitalisasi tersebut pelayanan akan semakin mudah dan cepat.
“Saya sering menyampaikan ke OPD bahwa pelayanan harus semakin cepat, karena hal itu dirasakan langsung oleh masyarakat secara berbeda-beda,” terangnya.
Hengky pun mencontohkan, jika masyarakat bisa mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan cepat, mereka pun akan bahagia.
“Sebaliknya kalau kita kerjain atau buat lama, maka masyarakat pasti juga marah,” pungkasnya.
**Cepdar