Tutup
PenaPolitik

Apa Penyebab Rudy-Jaro Catat Sejarah di Pilbup Bogor ?

×

Apa Penyebab Rudy-Jaro Catat Sejarah di Pilbup Bogor ?

Sebarkan artikel ini
Apa Penyebab Rudy-Jaro Catat Sejarah di Pilbup Bogor ?
Apa Penyebab Rudy-Jaro Catat Sejarah di Pilbup Bogor ?

PenaKu.ID – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Bogor, Paslon Nomor urut 1 Rudy Susmanto-Ade Ruhandi (Jaro Ade) raih suara telak sebanyak 1.558.193 suara, sejarah selama Pilkada di Kabupaten Bogor dengan suara terbanyak.

Peraihan suara yang didapat oleh pasangan Rudy-Jaro dihitung berdasarkan rekapitulasi hasil perolehan suara yang dihimpun dari 7.908 TPS yang tersebar di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.

Sementara pasangan nomor urut 2, Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman meraih 599.346 suara pemilih.

Dengan jumlah total suara sah sebanyak 2.157.538 suara, perolehan pasangan Bayu-Musya setara dengan 27,78 persen. Adapun, Pasangan Rudy – Ade meraih 72,22 persen suara sah pemilih.

Rudy-Jaro Unggul Telak

Perolehan suara Paslon Rudy-Jaro pada Pilkada 2024 ini menjadi sejarah di Kabupaten Bogor yaitu perolehan suara terbesar selama perhelatan Pilkada di Kabupaten Bogor.

Dengan dukungan 17 partai politik, Rudy-Jaro melampaui perolehan suara Pasangan Rachmat Yasin-Nurhayanti yang memenangi Pilkada 2013 dengan perolehan total suara 1.255.927 suara, dan perolehan suara pemenang Pilkada 2018, Ade Yasin-Iwan Setiawan yang meraih 912.221 suara.

Selanjutnya, kontribusi terbesar perolehan suara Rudy-Jaro berasal dari Kecamatan Cibinong sebanyak 120.669 suara.

Kemudian Kecamatan Gunungputri menjadi penyumbang suara terbanyak kedua untuk Rudy-Jaro dengan total 80.275 suara. Diurutan berikutnya, Kecamatan Cileungsi 69.677 suara, Kecamatan Bojonggede 63.870 suara, Sukaraja 63.466 suara.

Sementara di Kecamatan Sukajaya tempat Jaro Ade mencoblos, Pasangan nomor urut 1 ini mendapat 39.525 suara.

Founder Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus), Yusfitriadi, mengatakan memang sepanjang perhelatan wPilkada di Kabupaten Bogor pada Pilkada 2024 ini adalah sejarah bagi bupati dan Wakil bupati terpilih karena mendapatkan suara terbanyak.

“Betul peraihan tertinggi sepanjang pilkada di kabupaten bogor, saya pikir wajar dan rasional, karena beberapa faktor,” kata Yusfitriadi kepada PenaKu.ID, Rabu (4/12/2024) malam.

Apa Faktor Kemenangan Rudy-Jaro ?

Faktor pertama, lanjut dia, Rudy-Jaro merupakan tokoh politik penting di Kabupaten Bogor, terlebih Rudy Susmanto adalah Ketua DPRD Kabupaten Bogor dan Politisi partai Gerindra.

“Terlebih Partai Gerindra merupakan partai pemenang pada pemilu 2024,” ucapnya.

Lalu, ditambah calon wakil bupati adalah Ade Ruhandi (Jaro Ade) merupakan tokoh senior partai besar dan mapan di Kabupaten Bogor, bahkan Jaro Ade popularitasnya sebelum pencalonan sudah meroket dan mengakar.

“Sehingga ketika digabungkan menjadi kekuatan besar dalam konteks elektabilitas. Ditambah lagi dua-duanya, baik Rudy Susmanto maupun Jaro Ade sama-sama pernah menduduki jabatan ketua DPRD. sehingga bagi masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar dua sosok tersebut,” ungkapnya.

Dan faktor kedua, yaitu diusung oleh partai Presiden Indonesia. Di mana, faktor Prabowo Subianto dalam besarnya elektabilitas kemenangan Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi sangat besar.

“Karena pengusung utama pasangan ini adalah partainya presiden yaitu Partai Gerindra. Terlebih Prabowo Subianto berdomisili di Kabupaten Bogor,” tuturnya.

Lalu ketiga, faktor pasangan calon lawan, Pasangan Calon Bayu Syahjohan dan Musyafaur Rahman bukanlah lawan sebanding bagi Pasangan Rudy Susmanto dan Jaro Ade.

“Bayu Syahjohan merupakan Ketua PDIP di Kabupaten Bogor, pada pencalonanya sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor 2024 kemaren tidak mendapatkan kursi. Padahal kebutuhan suaranya tidak sebanding dengan kebutuhan suara pencalonanya sebagai bupati bogor,” kata Yusfitriadi.

Serta ditambah sosok calon wakilnya Bayu Syahjohan, yaitu Musyafaur Rahman sama sekali sebelumnya tidak terdengar namanya dalam kancah perpolitikan khsusnya di Kabupaten Bogor.

“Sehingga masyarakat sangat minim pengetahuannya terkait sosok Musyafaur Rahman yang sering disapa Musa itu. Sehingga hanya dengan waktu 2 bulan masa kampanye, nyaris tidak mungkin mampu memperkenalkan namanya sehingga populis di masyarakat kabupaten bogor,” ujarnya.

“Maka sangat wajar masyarakat lebih mengenal dan memilih Rudy Susmanto dan Jaro Ade,” imbuh Yusfitriadi.

Selanjutnya keempat, karena diusung oleh koalisi partai yang sangat gemuk. Semua partai mengusung pasangan Paslon Nomor 1, kecuali PDIP.

Namun, hal itu bukan berbicara kontribusi elektoral partai politik terhadap kemenangan pasangan Rudy-Jaro, namun berbicara psikologi masyarakat.

“Persepsi masyarakat sudah langsung menyatakan kemenangan pasangan calon rudy susmanto dan jaro ade semenjak pasangan ini didaftarkan ke KPU,” tutup Yusfitriadi.

**