PenaKu.ID – Anggota Panitia Khusus (pansus) 7 DPRD Kota Bandung menerima audiensi dari Asosiasi Angklung Indonesia (AAI) membahas tentang keberlangsungan pelestarian angklung di Kota Bandung. Audiensi dilakukan di Ruang Rapat Bapemperda DPRD Kota Bandung Jalan Sukabumi nomor 30 Bandung, Selasa ( 08/09/2020).
Menurut Arian, salah seorang dari Asosiasi Angklung Indonesia, saat ini mereka sedang menyusun program untuk tahun depan yaitu Bandung Kota Angklung. Usulan nama program tersebut adalah Awibitung yang mempunyai arti awi (arsen) bitung( Bandung City of Angklung). Lebih lanjut Arian menyebutkan, dengan adanya angklung beberapa sektor dapat berkembang misalnya petani dengan adanya perkebunan bambu.
Arian yang berprofesi sebagai pelatih angklung mengatakan bahwa mereka mengajukan usulan pembuatan perda terkait angklung. “Program yang berjalan ( Awi Bitung) akan lebih baik didukung oleh adanya Perda,” ujarnya.
Anggota Pansus 7 Uung Tanuwidjaja mengatakan, angklung merupakan benda seni asli Indonesia yang berasal dari Bandung. Angklung jangan sampai diakui oleh negara lain. “Jangan sampai angklung diakui oleh negeri lain. Angklung asli dari Indonesia dan Bandung harus tetap menjadi Kota Angklung,” ujarnya.
Sementara itu Anggota Pansus 7 lainnya, Erwin mengatakan dirinya setuju dengan adanya program pelestarian angklung. Hal ini karena setiap daerah memerlukan ikon. Untuk itu angklung bisa berpotensi menjadi ikon lain Kota Bandung. “Saya sangat setuju karena Bandung perlu ikon ,” ujarnya.
Dukungan yang sama disampaikan oleh Anggota Pansus 7 lainnya, Nunung Nurasiah terkait program keberlangsungan pelestarian angklung di Kota Bandung.
“Kami sangat mendukung sekali karena Kota Bandung perlu ikon yang spesifik. Kadang ketika ditanya apa yang menjadi ikon Kota Bandung kita suka kebingungan. Mudah-mudahan angklung menjadi salah satu solusi untuk menjawab pertanyaan tersebut,” papar Nunung.
(DP/Indra cs)
Humas DPRD