Tutup
PenaPeristiwa

Pelajar SMP di Cianjur Diamankan Diduga Akan Tawuran

×

Pelajar SMP di Cianjur Diamankan Diduga Akan Tawuran

Sebarkan artikel ini
Pelajar SMP di Cianjur Diamankan Aparat Diduga Akan Tawuran
Pelajar SMP di Cianjur Diamankan Aparat Diduga Akan Tawuran

PenaKu.ID – Puluhan pelajar SMP di Cianjur, Jawa Barat diamankan polisi, Senin (19/6/2023) petang hari, para pelajar SMP yang di antaranya membawa senjata tajam tersebut diduga akan melakukan aksi tawuran.

Kasatlantas Polres Cianjur AKP Anaga Budiharso mengatakan awalnya anggota Satlantas Polres Cianjur yang bersiaga di Bundaran Tugu Lampu Gentur mendapatkan laporan adanya kerumunan pelajar SMP di sepanjang Jalan Raya Puncak.

Selain itu beberapa kelompok pelajar juga sudah menaiki truk menuju arah Cipanas dan Puncak.

“Begitu mendapatkan informasi, anggota langsung berangkat dan mengamankan para pelajar tersebut. Mulai dari yang masih berkerumun di pinggir jalan, hingga yang sudah naik ke truk menuju Cipanas,” ujar dia, Senin (19/6/2023).

Menurutnya, sekitar 50 pelajar dari berbagai SMP/MTs berhasil diamankan dan sebahagian lagi melarikan diri saat didatangi petugas.

“Langsung kami giring ke pos 8 Cepu di Bundaran Tugu Lampu Gentur,” kata dia.

Menurut Anaga, diduga para pelajar yang merupakan gabungan dari sejumlah SMP itu akan melakukan aksi tawuran dengan pelajar lain di wilayah Cipanas.

“Puluhan pelajar ini gabungan beberapa sekolah. Tidak hanya dari satu sekolah. Diduga akan tawuran di wilayah Cipanas atau Puncak,” kata dia.

Pelajar SMP Bawa Cerulit

Dia menambahkan dari hasil pemeriksaan, dari tas para pelajar tersebut ditemukan dua bilah senjata tajam berupa celurit. Namun belum diketahui pemilik dari senjata tajam tersebut.

“Saat digeledah, dari dua tas para pelajar ini ditemukan Sajam. Tapi posisinya tas ini tidak dipakai, tetapi dikumpulkan di atas truk. Saat ditanya tidak ada yang mengakui milik siapa,” ucapnya.

Menurutnya, puluhan pelajar itu kemudian digiring ke Mapolres Cianjur untuk diberi pembinaan.

“Kita panggil orang tua dan gurunya. Yang orang tua atau aslinya tidak datang kita tidak izinkan pulang,” kata dia.

Anaga menuturkan pihaknya akan menempatkan petugas di sejumlah titik rawan untuk mencegah aksi serupa.

“Petugas satlantas dibantu dengan anggota lainnya akan berjaga di titik rawan. Dikhawatirkan akan terjadi lagi aksi serupa,” pungkasnya.

**