PenaKu.ID – Garda ANNAS bersama sejumlah organisasi Islam menggelar diskusi terbuka bertajuk “Syiah Iran vs Israel! Mungkinkah Membangkitkan Syi’ah Indonesia?” di Gedung Dakwah ANNAS, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Ahad (29/6/2025).
Diskusi Garda ANNAS ini menghadirkan pemateri dari kalangan akademisi dan tokoh ANNAS. Salah satunya adalah Prof. Anton, yang menyampaikan bahwa konflik antara Iran dan Israel seharusnya tidak mengalihkan fokus umat Islam dari perjuangan membebaskan Palestina.
“Kita harus tetap fokus pada perjuangan membebaskan Palestina, jangan sampai terkecoh oleh paham Syiah,” ujar Prof. Anton usai kegiatan.
Ia menilai bahwa perang antara Iran dan Israel bisa saja menjadi celah untuk membangkitkan paham Syiah di Indonesia, mengingat sebagian masyarakat menilai Iran sebagai pihak yang diuntungkan dari konflik tersebut.
“Di Indonesia ada upaya-upaya untuk membangkitkan Syiah, terutama pasca gertakan Amerika ke Iran dan dibalas oleh Iran, seolah-olah Iran lah pemenangnya. Apakah itu benar? Wallahualam bissawab. Menurut kajian saya, jika Iran sungguh-sungguh, mengapa mereka tidak melanjutkan serangan ke Israel dan justru menerima gencatan senjata?” ujarnya.
Meski demikian, ujar tokoh Garda ANNAS mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru menyimpulkan atau menggeneralisasi bahwa semua pihak yang simpatik terhadap Iran merupakan penganut Syiah.
“Kita juga jangan terburu-buru menggeneralisasi orang-orang yang mungkin tergelincir ke arah sana. Rasulullah SAW sudah mengingatkan bahwa jika tidak ada bukti, maka bisa jadi yang menuduh justru seperti yang dituduhkan,” tuturnya.
Garda ANNAS Nilai Bakal Bangkitnya Syiah
Dewan Pakar ANNAS, M. Rizal Fadillah, turut hadir dalam diskusi tersebut. Ia menyebut bahwa kemenangan Iran dalam konflik dapat menjadi pemicu kebangkitan simpatisan Syiah, sehingga umat Islam perlu waspada.
“Kemenangan Iran itu wajar membangkitkan orang-orang Syiah. Kita harus waspada, terutama kepada anak-anak kita, agar bisa memisahkan konflik antarnegara seperti Iran dan Israel dari persoalan mazhab,” katanya.
Namun, Rizal juga menyampaikan optimisme bahwa mazhab mana pun bisa memenangkan perlawanan terhadap Israel jika memiliki kekuatan yang cukup. Ia mencontohkan Hamas yang hingga kini belum mampu dikalahkan Israel, meski bukan merupakan negara.
“Mazhab mana pun, dengan kekuatan yang ada, bisa menghancurkan Israel. Ini bisa membangkitkan semangat Ahlussunnah wal Jamaah untuk ikut bangkit. Kita juga punya potensi seperti Hamas. Mereka bukan negara, tapi tidak bisa dihancurkan oleh Israel. Apalagi jika kita sebagai negara,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa saat ini negara-negara Islam sedang berjuang bersama membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.
“Negara-negara Islam juga sedang berjuang membebaskan Palestina. Jangan terkecoh oleh Syiah,” tukasnya. **