PenaKu.ID – Tanggal 1 Mei selalu menjadi momentum penting bagi kaum pekerja di seluruh dunia. Tahun ini, 1 Mei 2025 jatuh pada hari Kamis Pon dalam kalender Jawa.
Namun makna historis dan sosialnya jauh melampaui penanggalan semata.
Hari Buruh Internasional, atau May Day, menjadi simbol perjuangan panjang kelas pekerja dalam menuntut keadilan dan hak-hak dasar di tempat kerja.
Asal Usul Peringatan Tanggal 1 Mei
Perjuangan ini bermula pada akhir abad ke-19 di Amerika Serikat, ketika para buruh menuntut jam kerja delapan jam per hari.
Puncaknya terjadi pada 1 Mei 1886, dengan aksi mogok massal lebih dari 300.000 pekerja. Tragedi Haymarket pada 4 Mei 1886 menelan korban jiwa, namun justru mengokohkan tekad komunitas pekerja.
Pada Kongres Buruh Internasional 1889 di Paris, tanggal 1 Mei resmi ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional untuk menghormati pengorbanan mereka.
Perayaan dan Makna Tanggal 1 Mei di Indonesia
Di Indonesia, Hari Buruh telah diakui resmi sejak era Presiden Soekarno, sempat dilarang pada masa Orde Baru, lalu kembali diresmikan pada 29 Juli 2013 lewat Keppres Nomor 24 Tahun 2013.
Sejak 2014, setiap 1 Mei menjadi hari libur nasional (SKB Tiga Menteri, 2025). Perayaan biasanya diwarnai aksi demonstrasi damai serikat pekerja yang menuntut kenaikan upah minimum, perlindungan sosial, dan kondisi kerja layak.
Di sisi lain, banyak pekerja memilih menghabiskan hari libur dengan berkumpul bersama keluarga.
Peringatan ini mengajak kita merefleksikan kondisi ketenagakerjaan saat ini dan terus mendorong kebijakan yang menjamin keadilan sosial.
Semangat solidaritas dan perlawanan terhadap eksploitasi tetap relevan bagi generasi pekerja masa kini.**
