PenaKu.ID – Dalam dunia trading, baik forex maupun saham, istilah Gap Trading sering kali menjadi perhatian utama para trader.
Gap merujuk pada ruang kosong atau celah antara harga penutupan di satu sesi dengan harga pembukaan di sesi berikutnya.
Fenomena ini biasanya terjadi akibat perubahan signifikan dalam sentimen pasar yang dipicu oleh berita ekonomi, laporan keuangan, atau kebijakan pemerintah.
Gap sering kali memberikan peluang trading yang menarik, tetapi pemahaman yang tepat tentang jenis gap dan strategi menghadapinya sangat penting untuk memaksimalkan keuntungan sekaligus meminimalkan risiko.
Apa Itu Gap Trading ?
Gap Trading adalah strategi trading yang memanfaatkan celah harga pada grafik untuk menentukan peluang beli atau jual. Gap muncul ketika:
- Harga pembukaan sebuah instrumen keuangan berbeda signifikan dari harga penutupannya di sesi sebelumnya.
- Faktor fundamental seperti berita besar atau laporan ekonomi memengaruhi sentimen pasar.
Gap pada forex biasanya terlihat pada pembukaan pasar hari Senin. Hal ini disebabkan oleh reaksi pasar terhadap berita penting yang dirilis selama akhir pekan, meskipun pasar forex tutup secara resmi.
Pada pasar saham, gap sering terjadi akibat laporan keuangan perusahaan, perubahan kebijakan bank sentral, atau pengumuman penting lainnya.
Gap trading adalah strategi yang menarik bagi trader yang mencari peluang di pasar forex dan saham.
Namun, keberhasilan dalam menggunakan strategi ini sangat bergantung pada pemahaman mendalam tentang jenis gap, analisis teknikal, dan penggunaan indikator pendukung.
Dengan pendekatan yang tepat, gap trading dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan performa trading Anda.