PenaKu.ID – Nenek Warsih (76) Warga Kampung Cipetir, RT 03 RW 05, Desa Sukatani, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat cukup mengkhawatirkan dengan mendiami gubuk reyot nyaris ambruk.
Di gubuk reyot ini, Nenek Warsih tinggal bersama satu orang anak dan satu orang cucu.
Nenek Warsih yang didampingi anak perempuannya, Siti Hartati, mengaku sering merasa ketakutan akan kondisi rumahnya yang nyaris ambyar. Bahkan, sudah delapan tahun yang lalu bagian dapur sudah lebih dahulu ambruk yang hingga kini belum dapat diperbaiki karena keterbatasan ekonomi.
Nenek Warsih mengatakan sudah mencoba mengajukan bantuan untuk perbaikan rumahnya itu namun, sampai hari ini nasib baik belum menimpa. Pihak pemerintah setempat masih tutup mata.
Nenek bergantung hidup kepada Siti yang merupakan janda ditinggal mati suami sudah lama. Siti mencari nafkah dengan kerja serabutan untuk bertahan hidup bersama Warsih dan satu anaknya di gubuk reyot tersebut.
Nenek Warsih Iri
Nenek juga mengaku cemburu akan tetangganya yang lain yang sudah mendapatkan bantuan perbaikan rumah. Padahal, kata Warsih, kondisi rumahnya lebih parah dari rumah tetangganya yang mendapatkan bantuan renovasi.
“Masih rusakan rumah kami, tapi rumah tetangga dibangun. Sudah beberapa kali rumah kami ini terlewat program pemerintah maupun sumbangan donatur,” cetus Warsih kepada awak media saat disambangi pada Jumat (09/09/22).
Sementara itu, Kaur Trantib dan Kesra Desa Sukatani Alamyah (50) mengatakan rumah Warsih sempat diajukan renovasi melalui Program Stimulan Perumahan Swadaya (PSPS) bersama satu rumah warga lainnya. Karena alokasi PSPS dari setiap RW hanya 2 rumah.
Namun, hingga saat ini, PSPS belum jua terealisasi bagi kedua warganya tersebut.
“Semoga saja dalam pengajuan PSPS yang akan datang akan diprioritaskan. Dan bila ada donatur yang mau menolong untuk membangun dipersilahkan karena kasihan rumahnya takut ambruk ketika mereka sedang berada di dalam rumah,” ujar Alamsyah.
**