PenaKu.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat memutuskan menutup sementara seluruk sektor wisata yang ada.
Hal tersebut dilakukan karena saat ini wilayah KBB masuk dalam kategori zona merah atau risiko penularan tinggi COVID-19.
“Selama tujuh hari ke depan kita tutup lokasi wisata di Bandung Barat. Selain lonjakan kasus COVID-19, tempat tidur di Rumah Sakit (RS) rujukan COVID-19 terisi 85 persen,” kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, Selasa (15/6/2021).
Ia mengatakan, hal utama yang dilakukan saat ini salah upaya nyata menekan angka lonjakan COVID-19 dengan lebih masif. Hal itu bisa dilakukan dengan meminimalisir mobilitas masyarakat dan berkerumun.
“Kita akan buat surat edaran ke setiap kecamatan hingga desa untuk menutup tempat wisata baik yang berbayar maupun tidak. Karena untuk menghindari adanya kerumunan,” katanya
Dikatakannya, untuk menekan laju penyebaran COVID-19, pihaknya pun telah menginstruksikan aparat kewilayahan untuk bertindak tegas dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat.
“Operasi yustisi lebih gencar lagi, kerumunan yang melibatkan banyak orang seperti hajatan dan yang lainnya tolong dipantau dan diberikan pengertian agar masyarakat memahami kondisi KBB saat ini,” ujar Hengky.
Ia pun menyebut, upaya penambahan tempat tidur di rumah sakit bagi pasien COVID-19 terus dilakukan. Selain itu, kegiatan vaksinasi pun saat ini terus dilakukan secara masif terutama lansia dan orang yang sering berinteraksi dengan banyak orang.
“Kami bersama semua pihak di Satgas COVID-19 KBB hingga kewilayahan terus berupaya maksimal menangani lonjakan kasus Corona di KBB. Terlebih saat ini para nakes pun bekerja lebih ekstra,” sebut Hengky.
Hengky mengimbau, masyarakat untuk tetap menerapkan protokol Kesehatan COVID-19 sesuai dengan anjuran pemerintah. Dengan begitu, pandemi yang menerjang KBB saat ini cepat berlalu.
“Saya terus mewanti-wanti pandemi ini belum berakhir. Tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas,” pungkasnya.
(CDR)