Kesehatan

Waspada ‘Silent Killer’: Kenali Gejala Awal dan Deteksi Dini Kanker Paru

Waspada ‘Silent Killer’: Kenali Gejala Awal dan Deteksi Dini Kanker Paru
Waspada ‘Silent Killer’: Kenali Gejala Awal dan Deteksi Dini Kanker Paru/(pixabay)

PenaKu.ID – Kanker paru merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian tertinggi, sering dijuluki ‘silent killer’ karena minimnya gejala spesifik pada tahap awal. Banyak penderita keliru mengira gejala awalnya hanya sebagai flu biasa, kelelahan, atau batuk ringan yang berkepanjangan.

Konsultan Onkologi Medis Ahli Kanker Paru dari Parkway Cancer Centre (PCC), Dr. Lim Hong Liang, menjelaskan bahwa penyakit ini berawal dari pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di jaringan paru, bahkan mampu menyebar ke organ vital lain seperti otak, tulang, atau hati. Gejala seperti batuk kronis, sesak napas, atau nyeri dada seringkali disepelekan, padahal bisa menjadi sinyal awal yang krusial.

Pentingnya Deteksi Dini Silent Killer dengan CT Scan Dosis Rendah

Deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan kanker paru secara signifikan. Dr. Lim Hong Liang menekankan bahwa kanker paru dapat ditemukan pada tahap sangat awal melalui CT scan dosis rendah. Proses ini memungkinkan dokter menemukan sel kanker sebelum gejala fisik muncul atau menjadi parah.

Semakin cepat diagnosis ditegakkan, semakin efektif pula pengobatan yang dapat diberikan, yang pada akhirnya menaikkan tingkat harapan hidup pasien secara substansial. Oleh karena itu, bagi kelompok berisiko tinggi, skrining rutin menjadi investasi kesehatan yang tak ternilai.

Gaya Hidup Sebagai Pemicu Utama Sel Kanker Silent Killer

Gaya hidup yang tidak sehat adalah faktor pemicu utama timbulnya sel kanker paru. Kebiasaan merokok aktif adalah kontributor paling dominan, namun paparan terhadap asap rokok pasif juga tak kalah berbahaya.

Selain itu, polusi udara yang terus memburuk di perkotaan dan paparan terhadap zat kimia industri tertentu juga memainkan peran penting dalam memicu mutasi sel. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, termasuk menghindari rokok dan meminimalkan paparan polutan, adalah langkah preventif paling efektif untuk melindungi paru-paru dari ancaman penyakit mematikan ini.**

Exit mobile version