Tutup
PenaPeristiwa

Warga Geger Temukan Buaya di Objek Wisata Teratai Biru

×

Warga Geger Temukan Buaya di Objek Wisata Teratai Biru

Sebarkan artikel ini
50515 buaya
Seekor buaya muara ditangkap warga di lokasi wisata Teratai Biru Kali Opak, Piyungan, Bantul, Jumat (12/3/2021). (jogja.suara.com )

PenaKu.ID – Seekor buaya ditemukan Warga Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Jogjakarta di salah satu tempat objek wisata Teratai Biru Kali Opak yang membuat geger para pengunjung.

Seorang warga Kelurahan Srimulyo, Hendri (35) membenarkan adanya buaya muara yang muncul di sepanjang sungai tersebut.

“Sekitar satu pekan lalu sudah muncul kabar tersebut. Selanjutnya warga dan petugas serta pengelola wisata mencari tahu kebenarannya tapi tidak pernah melihat sama sekali,” kata Hendri dihubungi wartawan, Sabtu (13/3/2021).

Meski tak pernah ditemukan, pengelola serta warga selalu waspada dan melakukan pencarian. Hendri menjelaskan jika pencarian tersebut membuahkan hasil pada Jumat (12/3/2021).

Baca Juga:

“Pada Jumat sore buaya itu berhasil ditemukan. Awalnya kami kira buaya besar ternyata berukuran kecil,” terang dia.

Atas penemuan itu, lanjut Hendri pihak warga dan perangkat desa menghubungi pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DI Yogyakarta.

Terpisah, Kepala BKSDA DIY, M Wahyudi menjelaskan buaya muara itu sudah tertangkap. Penemuan tersebut sebelumnya membuat geger masyarakat dan juga pengelola objek wisata.

Buaya muara tersebut berukuran kurang lebih 50-70 cm. Reptil yang hidup di dua alam ini berwarna coklat dengan corak hitam saat diamankan warga.

“Buaya itu sudah diamankan oleh komunitas reptil pada Jumat sore. Untuk sementara masih berada di lokasi objek wisata dan sudah diamankan juga,” jelas Wahyudi.

Ia menuturkan, nantinya BKSDA akan menerima buaya muara tersebut setelah administrasi berita acara selesai.

“Rencananya kami menunggu berita acara dari resort Bantul selesai. Penyerahannya direncanakan pada Senin [15/3/2021] besok,” katanya.

Wahyudi tak menampik jika sungai menjadi lokasi atau habitat buaya muara. Kendati demikian jika buaya tersebut dikhawatirkan mengganggu manusia harus dilaporkan ke pihak berwenang.

**Red/jogja.siberindo