Bandung, LabakiNews.id –
Kapolda Jabar Irjen Pol Drs. Rudy Sufahriadi yang diwakili oleh Wakapolda Jabar Brigjen. Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K, M.Si., M.M., Selasa (19/11/2019) bertempat di Aula Muryono Mapolda Jabar Jalan Seokarno-Hatta 748 Bandung membuka kegiatan Latihan Pra Operasi Antik Lodaya 2019. Latihan Pra Operasi Antik Lodaya 2019 diikuti oleh para Kabag Ops, Kasat Narkoba, Kasat Intel, Kasat Binmas Polres/ta/tabes jajaran Polda Jabar. pelaksanaan Operasi Antik Lodaya 2019, yang akan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari, mulai tanggal 21 November s.d. 30 November 2019.
Tema dari Pelatihan Operasi Antik Lodaya 2019, yaitu ”Dengan Lat Pra Ops Antik Lodaya 2019 Polda Jabar siap menanggulagi penyalahgunaan narkotika dan psikotropika serta zat adiktif illegal lainnya dalam rangka cipta kondisi menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020”.
Kapolda Jabar dalam sambutannya yang disampaikan oleh Wakapolda Jabar mengatakan bahwa penyalahgunaan narkoba dewasa ini telah mengemuka dan merupakan masalah sosial yang kompleks dengan melibatkan berbagai aspek kehidupan yang luas seperti ekonomi, pendidikan, perawatan, kesehatan, agama dan politik.
Permasalahan ini tidak lagi mengenal batas negara dan telah menjadi masalah internasional, bahkan saat ini indonesia sudah dinyatakan status darurat narkoba.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan, narkoba dapat mengancam kelangsungan hidup generasi bangsa dengan merusak mental, khususnya para generasi muda, maka masyarakat dunia telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah peredaran serta penyalahgunaannya, namun sampai saat ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangannya memerlukan tindakan secara berkelanjutan dan terencana dengan baik oleh seluruh stakeholder sebagai sebuah tanggung jawab bersama.
Perlu diketahui, bahwa pergerakan sindikat narkoba di Indonesia berkembang sangat pesat, bermula dari tempat transit lalulintas narkoba internasional, lokasi perdagangan narkoba internasional, bahkan saat ini indonesia telah menjadi tempat produksi narkoba.
Selain itu, letak geografis wilayah hukum Polda Jabar sebagai daerah penyangga ibu kota juga sebagai jalur transportasi barang dan jasa yang cukup padat serta strategis, menjadikan daerah jawa barat daerah yang rawan perdagangan dan peredaran narkoba, terutama di tempat-tempat hiburan malam disinyalir menjadi sasaran sindikat peredaran narkoba.
Kondisi tersebut menunjukan, bahwa saat ini pelaku kejahatan narkoba sudah terang-terangan menunjukkan perlawanannya terhadap jajaran kepolisian. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan kembali langkah-langkah dalam setiap pelaksanaan penindakan mulai dari tata cara (SOP) yang berlaku dan memetakan kekuatan personel yang diperlukan dalam setiap melakukan penindakan dan penggerebekan terhadap pelaku kejahatan narkoba.
( tds/nrl )