PenaKu.ID – Aktor Korea Selatan Yoo Ah In kini berada di ujung penentuan nasib setelah kasus penyalahgunaan narkotika yang menyeret namanya sejak September 2020.
Mahkamah Agung dijadwalkan membacakan vonis terakhir pada 3 Juli 2025, menandai babak akhir dari sengketa hukum yang telah berlangsung bertahun-tahun.
Berikut ulasan tentang kasusnya Yoo Ah In.
Kronologi Kasus dan Banding Yoo Ah In
Yoo Ah In didakwa menggunakan empat jenis obat medis (ropofol, midazolam, ketamin, remimazolam) sebanyak 181 kali, serta memperoleh lebih dari 1.100 pil tidur melalui 44 resep palsu hingga Agustus 2023.
Pada persidangan pertama, hakim menjatuhkan hukuman penjara satu tahun ditambah denda 2 juta won, rehabilitasi 80 jam, dan penyitaan uang.
Banding mengurangi hukuman menjadi penjara dengan masa percobaan dua tahun, namun denda tetap.
Implikasi dan Karier Yoo Ah In di Tengah Kontroversi
Meskipun terjerat kasus narkoba, Yoo tetap membintangi dua film besar—The Match (Maret 2025) dan Hi‑Five (Mei 2025), yang kedua telah menduduki peringkat kedua box office.
Jaksa penuntut memasukkan unsur residivisme dan celah hukum dalam argumen mereka, menuntut hukuman yang lebih tegas untuk mencegah kejahatan serupa.
Vonis Mahkamah Agung akan menentukan apakah hukuman akhir akan memperhitungkan aspek rehabilitasi atau jatuh pada penjara penuh.
Keputusan Dewan Hakim Mahkamah Agung akan menjadi momen penting bagi industri hiburan Korea, menegaskan sikap negara terhadap selebritas yang terlibat kasus serius.**