PenaKu.ID – Viral kades atau kepala desa tertawa terbahak-bahak dan geli karena membawa nasi berkat, pengamat menyebutkan tindakan kades tersebut sangat tidak etis sebagai pejabat negara.
Ramainya di medsos dan beberapa pemberitaan online, terkait tindakan salah satu kepala desa di Kabupaten Bogor yang tertawa terbahak-bahak dan merasa geli karena membawa nasi berkat yang disebut oleh beberapa kades lainnya ‘Jomet’
Diketahui kades yang ada di video tersebut merupakan Kepala Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bernama Wiwin Komalasari.
Pengamat: Kades Wiwin Tak Bisa Tempatakan Diri
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Founder Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) Yusfitriadi menyebutkan tindakan kades tersebut sangat tidak etis
Ia berpikir hal tersebut masalah pada mentalitas psikologis yang tidak bisa menempatkan diri ketika kepala desa tersebut sudah menjadi penjabat negara.
“Tidak hanya kali ini saja kepala desa tersebut menghebohkan dunia maya (media sosial) khususnya di Kabupaten Bogor, namun juga sudah beberapa kali,” kata Yusfitriadi saat dikonfirmasi Penaku.ID, Senin (24/2/2025).
Yusfitriadi menjelaskan, kali ini kasus kepala desa tersebut yang menertawakan berkat, kemudian, dia juga seakan-akan memberikan stigma meremehkan atau menganggap rendah berkat-berkat itu.
“Saya pikir ini kan juga kembali urusan mentalitas yang suatu hal yang tidak perlu, terlebih kemudian jangankan pejabat, bukan pejabat itu saya pikir itu adalah kelakuan yang tercela,” ucap Kang Yoes.
Bupati Bogor Harus Pamggil Kades Wiwin Komalasari
“Oleh karena itu, saya pikir bupati tidak ada alasan lain untuk segera memanggil kepala desa tersebut dan mewanti-wanti untuk tidak membuat kegaduhan dengan hal-hal yang tidak perlu,” tambahnya.
Selanjutnya ia mengatakan, tindakan kepala desa tersebut cenderung mengedepankan atau mempertontonkan sikap-sikap tercela. Ditambah lagi kepala desa saat ini sedang disorot.
“Bukan kemudian menampilkan kinerja-kinerja kepala desa yang konstruktif di platform-platform media sosial, baik di pribadi ataupun institusi,” tukasnya.
“Malah kemudian juga menampilkan performa-performa yang merendahkan dirinya sebagai pejabat negara,” sambungnya.
Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News
**