PenaKesehatan

Vaksinasi Massal di SMAN 3 Cibinong Targetkan 2500 Dosis

Vaksinasi Massal di SMAN 3 Cibinong
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di SMA Negeri 3 Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (23/10/2021).

PenaKu.IDVaksinasi Massal di SMAN 3 Cibinong di Kabupaten Bogor Sabtu kemarin menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 2.500 dosis vaksin.

Kang Emil –sapaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil– saat menijau vaksinasi massal di SMAN 3 Cibinong mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tersebut bertujuan untuk mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi di Kabupaten Bogor sekaligus mengejar kekebalan komunal atau herd immunity pada akhir tahun ini.

“Kami memantau pelaksanaan vaksinasi di SMA 3 Cibinong yang berjalan lancar. Dari 2.500 dosis, sudah 1.200 dosis disuntikan sampai siang ini untuk menggenapi target dari Kabupaten Bogor harus lewat 50 persen,” kata Kang Emil.

Salah satu target sasaran dalam vaksinasi massal di SMAN 3 Cibinong itu adalah kelompok lanjut usia (lansia). Menurut Kang Emil, kelompok lansia menjadi prioritas vaksinasi COVID-19. Selain lansia, siswa dan masyarakat umum sekitar sekolah dapat mengikuti vaksinasi di SMA Negeri 3 Cibinong.

“Saya pantau semua lancar, lansia banyak, karena lansia juga salah satu yang diprioritaskan,” ucapnya.

Vaksinasi Massal di SMAN 3 Cibinong Bentuk Kekebalan

Kang Emil menuturkan, pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah di Jabar untuk terus dilakukan. Dengan syarat, para siswa bisa mengajak orang tuanya untuk ikut divaksin di sekolahnya.

Dengan pelaksanaan vaksinasi di sekolah tersebut, diharapkan target terbentuknya herd immunity pada akhir tahun bisa tercapai. Saat ini, Jabar menjadi daerah dengan suntikan dosis vaksin COVID-19 tertinggi di Indonesia.

“Saya titip sekolah di Jawa Barat dijadikan sentra vaksinasi dengan membawa orang tua atau lansianya ke tempat vaksinasi seperti yang kita saksikan di sekolah ini,” ucapnya.

Sambil terus mendorong pelaksanaan vaksinasi, Kang Emil meminta masyarakat Jabar untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab, meskipun kondisi COVID-19 sudah melandai, tapi pandemi belum berakhir.

“Titip tetap jaga prokes. Kalau dengan prokes kita mau apa saja, InsyaAllah pelan-pelan akan dibuka. Tatap muka, pengajian, ibadah lebih luas dan sebagainya,” tuturnya.

(gir/okk)

Exit mobile version