PenaKu.ID – Kamis (3/7/2025), Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan percakapan telepon intensif mengenai situasi di Iran dan kawasan Timur Tengah.
Penasihat Luar Negeri Rusia, Yuri Ushakov, menyebut diskusi kedua pemimpin menekankan pentingnya penyelesaian konflik melalui jalur politik dan diplomatik.
Percakapan ini menjadi sorotan setelah serangan militer AS pada 22 Juni 2025 yang menargetkan fasilitas nuklir Iran, dan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Menurut Ushakov, Trump dan Putin sepakat untuk terus menjaga saluran komunikasi terbuka agar stabilitas kawasan tidak semakin memburuk.
Trump dan Putin Telponan Fokus pada Iran dan Timor Tengah
Putin menekankan perlunya meredam ketegangan di Iran dengan mengedepankan dialog.
Sementara Trump, yang tengah menghadapi kritik Kongres terkait RUU pertahanan, menegaskan bahwa keterlibatan AS bertujuan mencegah eskalasi militer yang dapat memicu konflik regional lebih luas.
Kesepakatan ini menandai upaya bersama meski hubungan kedua negara sempat memburuk pasca-konflik Ukraina.
Trump dan Putin Telponan juga Bahas Perkembangan Ukraina, Bakal Damai?
Selain Iran, topik Ukraina juga dibahas. Trump mendesak Rusia segera menghentikan pertempuran, sedangkan Putin menyatakan kesiapan melanjutkan perundingan damai, mengacu pada kesepakatan pra-sebelumnya di Turki.
Yuri Ushakov menegaskan Rusia tidak akan menghilangkan tujuan strategisnya di Ukraina, namun terbuka untuk solusi yang dapat mengakhiri akar konflik.
Percakapan ini dinilai sebagai langkah diplomatik penting menjelang pertemuan G20 mendatang, dan menjadi indikator apakah kedua kekuatan besar dapat menemukan titik temu dalam isu-isu global.**
