PenaKu.ID – Linimasa media sosial dalam beberapa tahun terakhir dibanjiri oleh fenomena ‘selfie Gen Z’, atau yang sering diistilahkan sebagai ‘.5 selfie’.
Tren ini merujuk pada kebiasaan mengambil foto diri menggunakan kamera belakang ultrawide (dengan zoom 0,5x) pada ponsel, khususnya iPhone, untuk menghasilkan estetika visual yang khas dengan bidang pandang super lebar.
Awalnya, teknik ini populer digunakan untuk mengambil group selfie (wefie) agar semua orang masuk dalam bingkai tanpa perlu tongsis.
Namun, lama-kelamaan estetika ini menjadi budaya populer baru. Masalahnya, mengambil selfie dengan kamera belakang punya tantangan tersendiri.
Tantangan di Balik Tren Selfie Gen Z
Kesulitan utama mengambil selfie Gen Z menggunakan kamera belakang adalah proses framing atau pembingkaian. Pengguna tidak bisa melihat viewfinder (layar) saat mengambil foto, sehingga harus mengira-ngira apakah wajah dan komposisinya sudah pas.
Akibatnya, hasil jepretan seringkali gagal pada percobaan pertama; bisa jadi terpotong, buram, atau tidak fokus. Pengguna harus mengulanginya beberapa kali hingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Tantangan inilah yang coba diatasi oleh Apple melalui inovasi terbarunya.
Inovasi Kamera Depan ‘Center Stage’ 18MP Selfie Gen Z
Solusi anti gagal ini hadir pada seri iPhone 17 terbaru yang kini sudah tersedia di Indonesia. Semua varian, mulai dari iPhone 17 reguler hingga Pro Max, kini dibekali kamera depan ‘Center Stage’ baru.
Resolusinya meningkat dari 12MP menjadi 18MP. Namun, inovasi utamanya ada pada sensor baru yang memiliki rasio aspek 1:1 (persegi), membuat pengaturan frame jauh lebih fleksibel.
Pengguna kini bisa melakukan zoom out di kamera depan untuk group selfie, bahkan beralih dari mode potret ke lanskap hanya dengan satu tombol di layar, tanpa perlu memutar posisi iPhone secara manual. Fitur ‘Auto Zoom’ juga dapat otomatis menyesuaikan bidang pandang berdasarkan jumlah orang dalam frame.**
