Tutup
PenaRagam

Tokoh Bojongpicung Berpulang, Warga Kehilangan

×

Tokoh Bojongpicung Berpulang, Warga Kehilangan

Sebarkan artikel ini
Tokoh Bojongpicung Berpulang, Warga Kehilangan
jasad almarhum saputro muhtar saat akan dimakamkan

PenaKu.IDTokoh Bojongpicung Kab Cianjur Drs. H. Saputro Muhtar yang dikenal masyarakat di sana sebagai politikus handal yang pernah menjabat dua periode sebagai anggota DPRD Kab Cianjur dari Fraksi Golkar berpulang ke pangkuan Alloh SWT pada Jumat (06/8/21) di RSUD Cianjur Jawa Barat.

Tokoh Bojongpicung itu juga dikenal sebagai seorang tokoh pendidikan yang dikenal banyak orang.

Tokoh Bojongpicung pergi, sontak masyarakat Bojongpicung merasa kehilangan. Saputro meninggal karena gagal ginjal. Namun teramat disayangkan jasad tokoh Bojongpicung itu dimakamkan layaknya pasien yang meninggal akibat COVID-19.

Salah seorang Tokoh Pemuda Kecamatan Bojongpicung warga Desa Jatisari Wandi Ubadilah (42) menyebutkan, dengan meninggal dunianya Drs H. Sapturo seluruh warga Kecamatan Bojongpicung merasa kehilangan, karena seorang tokoh masyarakat yang mumpuni.

Ia menyebut Sapturo selain kader Golkar yang mampu menduduki kursi DPRD Kabupaten Cianjur dua periode, juga memiliki pengalaman dalam bidang dunia pendidikan. Selain itu, Ia memiliki sikap kepribadian yang santun, luwes, memiliki dedikasi yang tinggi, murah senyum dan padai bergaul dengan semua kalangan masyarakat.

Tokoh Bojongpicung Dinilai Sejuk

Ketika H. Sapturo bicara dengan siapapun, dikatakan Wandi, Saputro membuat lawan bicara menjadi sejuk, sebab suaranya yang lembut dan santun juga religius membuat lawan bicara seakan tertunduk sipuh, tutur kata dan tegur sapa yang santun dengan suara lembut membuat betah lawan bicara.

Selain mesa kehilangan, tak sedikit warga Bojongpicung yang melantunkan doa atas kepergian Saputro.

“Selamat jalan Pak H. Sapturo semoga di alam sana mendapatkan tempat yang lapang dan disatukan dengan orang-orang solihin, ” ucap Wandi.

Sementara itu, keponakan almarhum juga selaku Kepala Desa Sukajaya, Arif Ahmad Rifai (60) menambahkan, almarhum H. Sapturo sudah lama menderita sakit ginjal dan sering pula masuk rumah sakit yang ada di Kota Bandung. Untuk terakhir kalinya, H. Sapturo dirawat di RSUD Cianjur pada Sabtu 31 juli 2021 dan Jumat 6 Agustus 2021 meninggal dunia.

“Jasad almarhum dimakamkan di pemakaman milik keluarga yang lokasinya tak jauh dari rumah duka. Namun, ketika proses pemakaman seluruh petugas dari RSUD Cianjur mengenakan prokes COVID-19, sebab meninggal dunianya almarhum H. Sapturo diduga terpapar COVID-19,” pungkasnya.

(a_sam)