PenaKu.ID – Tiga orang warga Desa Sukatani Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tengah menjalani Isolasi Mamdiri (Isoman) di rumahnya masing-masing.
Isoman tersebut diduga akibat reaktif positif COVID-19 setelah melakukan rapid test anti gen.
Informasi di lapangan, banyak warga Desa Sukatani yang meninggal dunia secara mendadak.
Ketua Desa Siaga Yus Yusup (50) menjelaskan, mulanya banyak warga Desa Sukatani yang meninggal dunia mendadak. Di antaranya Etr (40), Edg (50) warga Kampung Kulina Pada tanggal 12 Juli 2021 meninggal dunia akibat sakit dan Ac (60), Ist (46) Warga Kampung Pasir Tarasi pada tanggal 13 Juli 2021 meninggal dunia pula.
Warga Desa Sukatani Berharap Tempat Isoman Memadai
Ketiga orang yang menjalani isoman tersebut adalah Sunarti, Cucu dan Lia warga Kampung Cipetir RW 5 dan RW 07 dan sedang dalam pengawasan Satgas COVID-19 desa setempat.
Dengan terjadinya hal tersebut, maka Yusup dengan pemerintah Desa Sukatani mendirikan ruang isoman di bangunan bekas rumah bidan desa. Berdekatan dengan Kantor Desa Sukatani.
“Karena ruangan isolasi yang telah disedian lebih awal kondisinya sempit dan tidak memenuhi standar. Maka sekarang dipindahkan ke bangunan bekas rumah Bidan desa,” ujar Yusup kepada awak media, Kamis (15/7/21).
Dikatakan Yusup, masih ada keterbatasan dan kekurangan di tempat isoman tersebut dan butuh perlengkapan memadai.
“Itu harus ditambah lagi di antaranya tempat tidur, kipas angin, dispenser dan fasilitas lainnya. Karena yang dulu sudah terlihat rusak berat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukatani Ajat Sudrajat ketika akan dikonfirmasi tidak ada di tempat [di Kantor Desa Sukatani]. Awak media lalu berusaha menghubungi melalui sambungan pesan singkat WhatsApp dan melalui SMS namun hasilnya nihil.
“Mohon maaf Pak Kades sedang tugas di luar menjenguk orang yang sedang sakit dan akan langsung mengukur tanah milik warga. Karena sekarang sedang menggarap sertifikat masal PTSL,” ketus Nanang salah seorang Staf Desa Sukatani.
(a_sam)