PenaPendidikan
Trending

Tb Ardi Januar Soroti Pendidikan di Bandung Barat

Tb Ardi Januar menekankan pentingnya peran seorang pemimpin untuk membangun komunikasi yang efektif dengan pihak-pihak terkait demi kemajuan daerahnya

PenaKu.IDTb Ardi Januar, atau yang akrab disapa Kang Tebe, sebagai bakal calon Bupati Bandung Barat dari Partai Gerindra, menyoroti permasalahan pendidikan yang mengemuka di wilayahnya.

Salah satu isu utama yang ditekankan adalah minimnya jumlah lulusan sarjana di Bandung Barat dibandingkan dengan kabupaten sekitarnya seperti Indramayu dan Subang.

“Kalau saya buka data jumlah yang menyandang S1 masih kecil. Kalau dibandingkan dengan Indramayu dan Subang angkanya kita kalah,” kata Kang Tebe dalam acara Podcast Ayo Talk, baru-baru ini dikutip, Jumat (26/7/24).

Tantangan Pendidikan di Bandung Barat

Menurut data terbaru, angka indeks pendidikan Bandung Barat pada tahun 2022 hanya mencapai 60,43 persen, dengan rata-rata lama sekolah baru mencapai 7,86 tahun pada tahun 2023.

Tb Ardi Januar mengungkapkan keprihatinannya dalam sebuah podcast, bahwa tantangan ini memerlukan perhatian serius untuk perbaikan yang signifikan.

Langkah Kebijakan yang Direncanakan

Tb Ardi Januar berkomitmen untuk membuat terobosan dalam kebijakan pendidikan jika terpilih menjadi kepala daerah.

Salah satu langkahnya adalah dengan mendorong pendidikan tinggi melalui program beasiswa serta pembangunan kampus-kampus bergengsi di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

“Maka ini harus ada lompatan kebijakan lebih tinggi kalau mau memperbaiki. Kita harus bisa menyekolahkan warga tiap tahun ke kampus-kampus ternama,” ucap Tb Ardi Januar.

“Harus turut serta pemerintah, dengan garansi begitu mereka selesai kembali lagi mengabdi, berbakti, dan berkarya di tanah kelahirannya,” sambungnya.

Tb Ardi Januar Pandang Kolaborasi Penting

Namun demikian, Kang Tebe juga menyadari bahwa mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) saja tidak akan cukup untuk mewujudkan visi ini.

Dia menegaskan perlunya kolaborasi dengan pemerintah pusat, sektor swasta, dan stakeholders lainnya untuk memastikan keberhasilan program-program tersebut.

Dalam pandangannya, APBD yang mencapai 3,4 triliun rupiah tidak akan mencukupi jika sebagiannya sudah dialokasikan untuk gaji ASN dan rutinitas tahunan lainnya.

Komunikasi dan Akses ke Pusat

Kang Tebe optimis bahwa dengan kecakapan dalam berkomunikasi dan akses yang dimilikinya ke pemerintah pusat, program-program strategis dalam bidang pendidikan dapat terealisasi dengan baik di KBB.

Dia menekankan pentingnya peran seorang pemimpin untuk membangun komunikasi yang efektif dengan pihak-pihak terkait demi kemajuan daerahnya.

“Dengan tantangan yang dihadapi dalam sektor pendidikan di Bandung Barat, Kang Tebe membawa harapan besar untuk mengubah paradigma dan meningkatkan akses terhadap pendidikan tinggi bagi masyarakatnya,” ujar dia.

Melalui kolaborasi yang kuat dan kebijakan yang progresif, Kang Tebe berharap dapat menghadirkan perubahan signifikan yang akan memberi dampak positif jangka panjang bagi Kabupaten Bandung Barat.

***

Related Articles

Back to top button