PenaKu.ID – Konflik antara Rusia dan Ukraina kembali memanas dengan adanya serangan strategis yang menargetkan infrastruktur energi Rusia.
Sebuah pesawat nirawak (drone) yang diluncurkan oleh Ukraina pada Sabtu (13/9/2025) malam dilaporkan berhasil mengenai kilang minyak Kirishi, salah satu fasilitas pengolahan minyak terbesar di Rusia, dan menyebabkan kebakaran hebat di lokasi.
Kilang Kirishi, yang dioperasikan oleh perusahaan energi Surgutneftegas, memiliki kapasitas produksi masif, mencapai 355.000 barel per hari.
Angka ini menempatkannya sebagai salah satu dari tiga kilang minyak terbesar di seluruh Rusia. Serangan Drone Ukraina yang terjadi di wilayah Leningrad ini menunjukkan kemampuan Ukraina untuk melancarkan serangan presisi jauh ke dalam wilayah musuh.
Perang Drone Ukraina yang Semakin Intens
Sejak invasi dimulai pada 2022, drone telah menjadi senjata krusial bagi kedua belah pihak, baik untuk pengintaian maupun serangan langsung.
Serangan terhadap Kirishi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Ukraina untuk melumpuhkan logistik dan ekonomi perang Rusia dengan menargetkan aset-aset vitalnya. Hingga kini, para pejabat Rusia belum memberikan komentar resmi terkait skala kerusakan yang diakibatkan.
Eskalasi di Perbatasan NATO akibat Drone Ukraina
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah insiden yang melibatkan drone Rusia. Pada Rabu (10/9/2025), sejumlah drone Rusia dilaporkan melintasi wilayah udara Polandia, yang merupakan anggota NATO.
Insiden tersebut memicu respons cepat dari aliansi pertahanan itu, yang mengerahkan jet tempur untuk menembak jatuh drone tersebut, meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik di luar perbatasan Ukraina.**
