PenaOpini
Trending

Selamatkan Sektor Wisata

Opini: Sri Mulyani Awaliyah

PenaKu.ID — Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Bandung Yosep Nugraha menuturkan keprihatinannya terkait pandemi covid-19 yang belum berakhir, yang berdampak kepada pengelolaan destinasi yang hingga saat ini masih tutup. Tentu saja penutupan sementara ini berdampak bagi para pengusaha wisata, baik pelaku usaha kuliner maupun ekonomi kreatif yang proses memasarkan hasil produksinya sangat bergantung pada tingkat kunjungan wisatawan.Galajabar.com (19-08-2021)

Memang seperti itulah yang terjadi jika pengelolaan kekayaan alam diserahkan kepada asing dan swasta, ekonomi diliberalkan , termasuk sumberdaya mineral, investor asing mendapat keistimewaan sementara rakyat pribumi dirugikan, sehingga negara berharap banyak kepada sektor pariwisata yang tidak menjamin akan adanya peningkatan pendapatan.

Alih-alih menyelamatkan ekonomi rakyat, adanya pariwisata ini menggerus pebisnis lokal.

Mereka harus puas hanya menjadi penjual asongan dan pegawai yang gajinya tak seberapa. Selain itu demi menggaet wisatawan, budaya yang tak sesuai syariat malah dilestarikan. Belum lagi permintaan terhadap miras dan prostitusi yang selalu mengitari tempat wisata , semakin menyuburkan liberalisasi.

Berbeda 180 derajat dengan Islam. Islam memosisikan pariwisata sebagai sarana dakwah dan propaganda. Keindahan alam yang dijadikan tempat pariwisata seperti pantai, pegunungan, air terjun dan yang lainnya dijadikan sarana menyebarkan Islam.

Wisatawan disuguhkan keelokan alam ciptaan Alloh SWT yang akan semakin mengokohkan keimanannya.
Wisatawan non muslim pun selain menikmati keindahan alam, akan diberikan penjelasan tentang alam yang diintegrasikan terhadap PenciptaNya, fungsi pariwisata dalam Islam sulit dioptimalkan dalam sistem Kapitalisme.

Maka dari itu, mari kita wujudkan negara yang mampu memfungsikan pariwisata sebagai syiar Islam bukan syiar liberal.

(***Red)

Related Articles

Back to top button