PenaKu.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah di pasar spot exchange pada perdagangan pada Selasa (18/11/2025). Rupiah turun 21 poin atau 0,13%, mencapai level Rp16.757 per dolar AS. Pelemahan ini sejalan dengan tren pelemahan mata uang utama Asia lainnya, seperti Won Korea Selatan dan Ringgit Malaysia, meskipun Yen Jepang dan Baht Thailand bergerak menguat tipis.

Sejalan dengan mata uang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka di zona merah. Pada pukul 09.40 WIB, IHSG tercatat turun 0,36% atau 30,32 poin, berada pada posisi 8.386,5.

Pergerakan Mata Uang Rupiah Asia yang Beragam

Sementara sebagian mata uang Asia tertekan oleh penguatan dolar AS, pergerakannya tidak seragam. Rupe India menunjukkan penguatan tipis 0,12%, sementara Ringgit Malaysia mencatat pelemahan signifikan sebesar 0,47%.

Pergerakan pasar yang bervariasi ini mencerminkan investor yang tengah menantikan rilis data-data ekonomi penting global.

Investor Tahan Diri dampak Tekanan Rupiah

Kelemahan pasar domestik ini disinyalir terjadi karena investor menahan diri menjelang rilis data ekonomi krusial. Salah satu yang paling dinanti adalah data ketenagakerjaan AS yang akan menjadi indikator utama bagi keputusan kebijakan moneter Federal Reserve.

Ketidakpastian global dan penguatan dolar AS yang berkelanjutan terus menjadi sentimen negatif bagi nilai tukar domestik dan pasar modal.**