PenaKu.ID – Kreator konten Riezky Kabah Nizar atau lebih dikenal sebagai Rizky Kabah resmi ditangkap Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar). Informasi dihimpun, Rizky diamankan aparat di kawasan Jakarta Pusat setelah dua kali mangkir dari panggilan penyidik terkait dugaan penghinaan terhadap Suku Dayak.
Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Bayu Suseno, membenarkan penangkapan tersebut.
“Yang bersangkutan sudah kami amankan dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polda Kalbar,” ujar Bayu dalam keterangannya, Kamis (2/10/25).
Kronologi Kasus Rizky Kabah
Kasus ini berawal dari unggahan video Rizky di depan Rumah Radakng, rumah adat Suku Dayak di Pontianak. Dalam rekaman tersebut, Rizky menyebut adanya praktik ilmu hitam, yang kemudian dianggap menyinggung masyarakat Dayak.
Video itu memicu protes keras dari berbagai organisasi masyarakat dan pemuda Dayak. Laporan resmi ke polisi dilayangkan pada awal September 2025.
Polda Kalbar telah mengirim dua kali surat pemanggilan, namun Rizky tidak hadir. Penyidik akhirnya menempuh langkah penjemputan paksa demi memastikan proses hukum berjalan.
Ancaman Pidana bagi Rizky Kabah
Meski status hukumnya masih dalam tahap pemeriksaan, penyidik berpotensi menjerat Rizky dengan Pasal 156 KUHP tentang ujaran kebencian terhadap suatu golongan. Ia juga dapat dikenai pasal lain terkait penghinaan atau pencemaran nama baik.
Kasus ini menyedot perhatian luas, khususnya masyarakat adat Dayak. Sejumlah tokoh menyampaikan kekecewaan dan meminta aparat bertindak tegas demi menjaga kehormatan serta identitas budaya Dayak. Meski demikian, mereka juga menekankan pentingnya penyelesaian lewat jalur hukum, bukan aksi main hakim sendiri.
Rizky Kabah bukan kali pertama menghadapi persoalan hukum. Beberapa bulan lalu, ia pernah dilaporkan organisasi profesi guru karena unggahannya yang dianggap merendahkan profesi tersebut.
Status Terkini Rizky Kabah
Hingga saat ini, Rizky masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Kalbar. Pihak kepolisian belum merilis keputusan resmi terkait penetapan status tersangka maupun pasal yang akan dikenakan.***
