PenaKu.ID – Pergeseran tanah sepanjang 700 meter yang terjadi dua hari lalu tepat pada Kamis (24/6/21) membuat riskan dan was-was warga Kampung Cibuntu, RT /RW 01/10, Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Pergeseran tanah tersebut hingga mencapai jarak retak selebar 3-7 meter.
Pergeseran tanah tersebut mengingatkan warga pada 10 tahun silam dengan kejadian serupa, hanya saja kala itu kejadian lebih parah.
Ketua Retana Kecamatan Haurwangi juga selaku Tokoh Pemuda Desa Cihea Nasru Al Fariz (38) menjelaskan, memang benar dua hari yang lalu setelah wilayah Haurwangi diguyur hujan banyak warga yang melapor ke Kantor Desa Cihea.
Pergeseran Tanah Kampung Cibuntu
Namun saat itu pula, kata Nasrul, pihaknya langsung melaporkan pada pihak Kecamatan Haurwangi dan pada BPBD Kabupaten Cianjur.
“Hanya selang 2 jam pihak BPDB langsung datang mengontrol situasi kondisi pergeseran tanah,” Ucap Nasrul kepada PenaKu.ID saat dikonfirmasi, Minggu (26/6/2021).
Sementara itu, Kepala Desa Cihea Supriatna (63) menambahkan, memang benar adanya bahwa di Kampung Cibuntu RW 10 telah terjadi pergeseran tanah.
“Tapi tak sedahsyat pergeseran tanah pada 10 tahun yang lalu, karena di Kampung tersebut 10 tahun yang silam pernah terjadi pergeseran tanah yang cukup panjang dan retakan pergeseran tanahnya mencapai 1-2 Meter,” ujar Kades.
Hingga saat itu, dijelaskannya banyak warga yang dievakuasi ke tempat yang dianggap aman. “Untuk pergeseran tanah kali ini merut pihak BPDB Kab di Kabupaten Cianjur, itu masih bisa diatasi dan warga setempat jangan dulu dievakuasi,” tambahnya.
Kendati demikian, Kades mengimbau warga agar tetap waspada akan bencana alam yang sulit diterka.
“Biarpun seperti itu tetap saja seluruh warga Kampung Cibuntu harus waspada khusnya di saat hujan turun lebat,” pungkas Kades.
(a_sam)