Pemkot Sukabumi Genjot Pendapatan dari Cukai
Oleh karenanya saat ini berharap cukai rokok memberikan kontribusi besar kepada Pemkot Sukabumi
PenaKu.ID – Pemkot Sukabumi menggelar sosialisasi pengenalan barang kena cukai hasil tembakau bagi warga Kecamatan Cibeureum di Hotel Sparks Odeon, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Senin (14/8/2023).
Kegiatan yang digagas Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi bekerjasama dengan Bea Cukai Bogor ini dalam mencegah peredaran rokok ilegal yang merugikan negara.
Hadir dalam momen teraebut Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Ayi Jamiat.
”Pembangunan bisa terlaksana apabila daya dukung yang dimiliki, di antaranya untuk membangun perlu kemampuan keuangan,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dalam sambutannya.
Di mana, Pemkot Sukabumi memiliki ketergantungan pada bantuan keuangan pemerintah pusat dan provinsi. Itulah sebabnya pemerintah mengoptimalkan potensi pendapatan negara salah satunya melalui cukai.
Cukai, kata Fahmi, adalah pungutan negara dikenakan kepada barang tertentu miliki sifat karakteristik yang ditetapkan. Pendapatan dari cukai rokok besar meskipun pemerintah mendorong tidak merokok jauh lebih baik dan kalau pun merokok pilih yang cukai asli bukan ilegal.
Hal tersebut dikarenakan meskipun di satu sisi mengetahui rokok menganggu kesehatan dengan adanya peringatan di bungkusnya. Namun di sisi lain, rokok penyumbang terbesar pada pendapatan negara.
Oleh karenanya saat ini berharap cukai rokok memberikan kontribusi besar kepada Pemkot Sukabumi.
”Caranya pastikan rokok yang dibeli legal cirinya seperti hologram,” kata Fahmi. Ia menerangkan total penindakan di 2022 untuk rokok ilegal senasional sebanyak 1.321 dengan nilai Rp 97 miliar dan potensi kerugian Rp 61 miliar.
Pemkot Sukabumi Minta Jajaran Edukasi dan Sosialisasi
Sehingga kata Fahmi, sosialisasi penting karena Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dialokasikan kesehatan dan sosialisasi penguatan lainnya. Namun ketika jual rokok ilegal, bukan hanya pendapatan dirugikan, akan tetapi masalah kesehatan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Sebab, rokok ilegal tidak terlacak sejak awal. ” Momen ini semangatnya gempur rokok ilegal, sehingga rokok yang beredar di Sukabumi legal sifatnya,” cetus dia.
Satpol PP dan damkar terang, Fahmi, lakukan sifatnya edukasi, sosialisasi dan penindakan. Upaya ini bekerjasama dengan institusi lainnya.
Pedagang, lanjut Fahmi, pastikan jualan rokok legal dan menjaga keamanan bagi konsumen. Intinya kuatkan kebersamaan dalam mencegah peredaran rokok ilegal.
”Sosialisasi ini dengan melibatkan petugas Bea Cukai Bogor yang memberikan informasi mengenai perbedaan rokok legal dan rokok ilegal,” ujar Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi Ayi Jamiat. Sehingga warga dapat membedakannya dengan mudah.
Di mana sasaran sosialisasi adalah para pemilik warung dan perwakilan RT/RW. Sebelumnya upaya serupa disampaikan ke warga di enam kecamatan lainnya seperti Kecamatan Cikole dan Gunungpuyuh.
***