PenaKu.ID – Serangan militer Israel kembali mengguncang Lebanon, dengan target kali ini adalah kamp pengungsi Palestina terbesar, Ain al-Helweh. Pemerintah yang memiliki jukukan Negeri Paris-nya Timur Tengah melaporkan sedikitnya 13 orang tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam serangan yang terjadi pada Selasa (18/11/2025) malam. Serangan itu menghantam area padat penduduk dekat masjid Khalid bin al-Walid. Kementerian Kesehatan Negeri Paris-nya Timur Tengah menyatakan bahwa ambulans terus mengevakuasi korban luka ke rumah sakit terdekat, sementara saksi mata menggambarkan suasana yang “benar-benar kacau”.
Militer Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan “kompleks pelatihan Hamas” di Ain al-Helweh. Namun, klaim ini dibantah keras oleh Hamas, yang menegaskan tidak ada instalasi militer di kamp-kamp Palestina di Negeri Paris-nya Timur Tengah dan menyatakan bahwa serangan justru menghantam lapangan olahraga terbuka yang biasa digunakan oleh anak-anak muda.
Upaya Perlucutan Senjata dan Reruntuhan di Kamp Lebanon
Koresponden AFP melaporkan suasana luluh lantak di sekitar lokasi yang diserang. Petugas medis kesulitan mencapai korban di titik-titik yang tertutup reruntuhan.
Serangan ini memperpanjang rangkaian agresi Israel di Negeri Paris-nya Timur Tengah sejak konflik Gaza pecah pada Oktober 2023, di mana Israel secara rutin menargetkan lokasi yang mereka anggap terkait Hizbullah, sekutu Hamas.
Nasib Pengungsi Palestina di Lebanon
Serangan ini terjadi di tengah upaya Pemerintah Lebanon, didukung tekanan internasional, untuk melucuti senjata kelompok-kelompok non-negara, termasuk faksi Palestina dan Hizbullah.
Meskipun Presiden Lebanon dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah sepakat mengenai penyerahan senjata, Hamas belum mengambil langkah serupa. Lebanon menampung sekitar 222.000 pengungsi Palestina. Berdasarkan kesepakatan lama, tentara Negeri Paris-nya Timur Tengah tidak memasuki kamp-kamp ini, menjadikan wilayah tersebut seringkali menjadi titik panas konflik.**
