Tutup
PenaPemerintahan

Pasca Bencana Banjir di Sukabumi, UPTD PSDA WS Cisadae-Cibareno Geber Normalisasi 2 Sungai

×

Pasca Bencana Banjir di Sukabumi, UPTD PSDA WS Cisadae-Cibareno Geber Normalisasi 2 Sungai

Sebarkan artikel ini
Pasca Bencana Banjir di Sukabumi, UPTD PSDA WS Cisadae-Cibareno Geber Normalisasi 2 Sungai
Esvakator Milik Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Saat Mengeruk Tanah di Aliran Sungai Cipalabuhan, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (13/12/2024).

PenaKu ID – Pascabencana banjir, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air (UPTD PSDA) Wilayah Sungai (WS) Cisadea-Cibareno, saat ini terus berupaya untuk memfokuskan penanganan di dua titik sungai utama yang menjadi penyebab musibah bencana banjir, yakni Sungai Cipalabuhan dan Sungai Cirancah di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala UPTD PSDA Wilayah Sungai Cisadae-Cibareno, Lusie Musianty, S.T., MPSDA mengatakan bahwa saat ini dinasnya baru bisa melakukan upaya normalisasi di dua lokasi sungai yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

“Ya, hal itu dikarenakan akses menuju infrastruktur di dua lokasi sungai tersebut, yang baru bisa dilintasi kendaraan dengan muatan berat,” ujarnya.

Fokus UPTD PSDA

Sementara, sejumlah akses infrastuktur ke wilayah Sukabumi selatan, seperti daerah Pajampangan belum bisa dilintasi karena banyak jalan yang terputus akibat bencan alam, baik longsor, banjir bandang maupun bencana pergerakan tanah.

“Nah, untuk upaya normalisasi sungai sudah dilakukan sejak pemerintah menetapkan status tanggap darurat bencana yang pertama kali diumumkan. Dan kini UPTD PSDA Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno, memfokuskan di dua titik lokasi, yakni Sungai Cipalabuhan di Dermaga Palabuhanratu dan Sungai Cirancah di depan Puskesmas Palabuhanratu. Saat ini, penanganan normalisasi masih terus berlangsung,” kata Lusie saat ditemui di Ruang Kerjanya kepada PenaKu.ID, Jumat (13/13/2024).

Lusie juga menjelaskan untuk Sungai Cipalabuhan, proses normalisasi masih dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa ekskavator.

Selain itu, empat unit dump truck juga diturunkan untuk membantu pengerjaan. Dan untuk Sungai Cirancah, tak hanya dilakukan normalisasi saja tetapi dilakukan pemasangan Geobag untuk memperkuat tanggul sungai yang rentan longsor.

“Upaya normalisasi sungai ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa yang akan datang serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam di Kabupaten Sukabumi,” cetusnya.

Masih kata Lusie, Tim UPTD PSDA Cisadae-Cibareno sudah menerjunkan berbagai alat berat untuk mempercepat normalisasi di kedua sungai tersebut. Untuk Sungai Cipalabuhan, diturunkan satu unit ekskavator dan empat unit dump truck dari Dinas SDA Jawa Barat. Sedangkan untuk Sungai Cirancah menggunakan mini ekskavator dari UPTD sendiri.

Petugas UPTD PSDA Terkendala

Dikonfirmasi PenaKu.ID terkait kendala kegiatan normalisasi di dua sungai tersebut, Lusie menjawab, bahwa petugas di lapangan menghadapi kendala dengan cuaca yang cukup ekstrem. Bahkan, beberapa hari lalu, intensitas hujan cukup tinggi, sehingga harus berhenti sementara menunggu hujan reda sebelum kembali melanjutkan normalisasi.

Walaupun begitu, Lusie berharap pengerjaan normalisasi di kedua sungai tersebut dapat selesai dalam minggu ini.

Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian sungai.

“Banjir tidak hanya dipicu oleh curah hujan yang tinggi, tetapi juga oleh banyak faktor lain, termasuk pengelolaan sumber mata air di hulu sampai hilir sungai. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan kelestarian sungai untuk menghindari bencana serupa di masa yang akan datang,” pungkasnya.

***