PenaKu.ID – Ada sebuah pepatah psikologi yang menyedihkan namun sering terjadi: “Terkadang korban patah hati justru adalah yang paling menyakiti.” Fenomena ini dikenal sebagai proyeksi rasa sakit atau hurt people hurt people.
Seseorang yang belum selesai dengan trauma masa lalunya seringkali tanpa sadar melampiaskan amarah dan kekecewaan mereka kepada orang baru yang sebenarnya tulus mencintai mereka. Ini adalah siklus beracun yang harus diputus.
Mekanisme Pertahanan Diri yang Salah dalam Paradoks Luka Batin
Seringkali, mereka yang pernah hancur hatinya membangun tembok pertahanan yang tinggi. Mereka menjadi sinis, dingin, atau bahkan manipulatif sebagai cara untuk melindungi diri agar tidak terluka lagi.
Sayangnya, sikap defensif ini justru menjadi senjata yang melukai pasangan baru mereka. Mereka menghukum orang baru atas kesalahan yang dilakukan oleh orang di masa lalu.
Pentingnya Penyembuhan Agar Tidak Meleset dalam Paradoks Luka Batin
Kesadaran diri adalah kunci. Jika Anda pernah menjadi korban patah hati yang hebat, ambillah waktu untuk sembuh sebelum menyeret orang lain ke dalam hidup Anda.
Menyadari bahwa Anda berpotensi menyakiti orang lain karena luka masa lalu adalah langkah awal kedewasaan. Jangan biarkan masa lalu mendikte masa depan dan merusak kebahagiaan orang lain yang tidak bersalah.**












