PenaKu.ID – Pangeran Hisahito, satu-satunya cucu laki-laki mantan Kaisar Akihito sekaligus pewaris kedua Takhta Krisantemum, resmi menjalani upacara kedewasaan pada Sabtu (6/9/25). Prosesi digelar di Istana Kekaisaran Tokyo dan menandai peralihan statusnya sebagai anggota keluarga kekaisaran yang dianggap dewasa.
Mengutip The Japan Times, rangkaian ritual bernama Seijin-no-Rei berlangsung khidmat, termasuk seremoni Kakan no Gi yang menandai pengakuan resmi atas statusnya. Peristiwa ini mendapat sorotan internasional karena untuk pertama kalinya dalam empat dekade terakhir seorang pangeran muda laki-laki melaksanakan prosesi tersebut.
Pangeran Hisahito Fokus Pendidikan dan Minat Akademik
Hisahito yang baru berusia 19 tahun kini tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Hayati Universitas Tsukuba. Media Jepang melaporkan ia memilih fokus studi pada bidang ekologi, sejalan dengan minat lamanya pada dunia serangga. Kyodo News menulis, sejak kecil Pangeran Hisahito kerap mengamati capung dan serangga lain di sekitar kediamannya.
Selain menempuh studi, ia dijadwalkan mulai menjalani sejumlah tugas resmi kerajaan secara bertahap. Pada Maret lalu, dalam konferensi pers pertamanya, Hisahito menyampaikan keinginannya menyeimbangkan kewajiban akademik dengan peran publik yang akan diemban.
Isu Suksesi Pangeran Hisahito Mengemuka
Kehadiran Hisahito di garis suksesi kembali memicu perhatian besar. Berdasarkan undang-undang yang berlaku, hanya laki-laki dari garis keturunan paternal yang berhak naik takhta. Setelah Kaisar Naruhito dan Putra Mahkota Fumihito, nama Hisahito disebut sebagai figur kunci bagi keberlangsungan monarki tertua di dunia itu.
Al Jazeera melaporkan, perdebatan mengenai revisi Undang-Undang Kekaisaran kembali mencuat seiring terbatasnya jumlah pewaris laki-laki. Sejumlah kalangan di parlemen maupun publik menilai opsi membuka jalan bagi kaisar perempuan perlu dipertimbangkan, meski isu tersebut masih sensitif di Jepang.
Sorotan dan Tantangan Pangeran Hisahito ke Depan
Perjalanan Hisahito sebelumnya beberapa kali menjadi perhatian publik. Pada 2019, media lokal memberitakan adanya penyusup di sekolah menengah tempat ia menimba ilmu, yang memicu diskusi soal keamanan keluarga kekaisaran. Lalu pada 2022, tulis Asahi Shimbun, namanya sempat dikaitkan dengan kontroversi sitasi dalam sebuah karya tulis remaja, meski kemudian pihak penyelenggara memberikan klarifikasi.
Meski demikian, analis menilai langkah Hisahito menuju panggung publik akan semakin intens dalam beberapa tahun ke depan. “Upacara kedewasaan ini bukan hanya simbol personal, melainkan juga penegasan bahwa masa depan kekaisaran kini sangat bergantung pada dirinya,” tulis Nippon.com.**
