Politik

Pandemi Covid-19, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Minta Pilkada Diundur

×

Pandemi Covid-19, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Minta Pilkada Diundur

Sebarkan artikel ini

PenaKu.ID – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) meminta kepada pemerintah agar pemilihan kepada daerah di berbagai daerah di tanah air bisa ditunda. Hal itu didasari dengan masih berkembangnya pandemi virus Covid-19 dan dikhawatirkan bakal menjadi lonjakan kasus baru Covid-19.

Melansir Siberindo Jumlah pasien positif Coronavirus Disease (Covid-19) secara nasional semakin melonjak. Berdasarkan data Satuan Tugas penanganan Covid-19 hingga 2 Agustus 2020 angka positif bertambah 1.519 orang sehingga total kasus postif berjumlah 111.455.

Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Barat, Deni Safrudin mengatakan, penanganan Covid-19 cukup mengkhawatirkan dengan semakin bertambahnya kasus positif dan klaster baru.

Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di beberapa daerah, dijelaskan Deni, dipandang akan berpotensi menjadikan klaster baru Covid-19. Atas dasar itu pihaknya mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan ulang dan menunda penyelenggaraan pilkada serentak 2020.

“Dalam kaidah ushul fiqh disebutkan bahwa dar’ul mafasid muqaddamun alaa jalbil mashaalih (menghindari kerusakan lebih didahulukan ketimbang mengupayakan kemaslahatan). Kita tahu bahwa protokol kesehatan begitu ketat dilaksanakan di kantor pemerintahan namun hal itu tidak menjamin aman dari virus buktinya gedung sate menjadi klaster baru pada akhir Juli kemarin,” ucap Deni, Senin (3/8/2020).

Menurutnya, meski pilkada menerapkan protokol kesehatan bukan berarti sepenuhnya dapat mencegah penyebaran apalagi lokasi kampanye merupakan tempat yang sulit dikondisikan karena berkerumun masa banyak dan berdesakan.

“Maka kami mendesak dengan sungguh-sungguh kepada pemerintah khususnya Menteri dalam Negeri, Komisi II DPR RI, beserta stakeholder lainnya untuk menunda pilkada,” imbuhnya.

Dengan kondisi seperti ini, Mahasiswa Muhammadiyah Jabar mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar pandemi segera mereda dan ekonomi segera pulih.

“Kita berharap yang diselesaikan lebih dulu adalah virusnya kemudian dampaknya yaitu ekonomi, maka penundaan pilkada serentak adalah langkah yang bijak dalam rangka menghindari meluasnya penyebaran virus,” katanya


(Jafar/siberido)