PenaKu.ID – Sering lupa menaruh kunci atau bahkan melewatkan janji penting? Jangan langsung panik. Lupa adalah hal yang wajar, tetapi jika terjadi terlalu sering, terutama di usia produktif, ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu diperhatikan.
Kondisi ini tidak selalu berkaitan dengan penuaan, melainkan bisa dipicu oleh gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang tanpa sadar membebani fungsi kognitif otak atau daya pikir kita.
Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama untuk meningkatkan kembali daya ingat Anda. Beberapa penyebab umum seringkali disepelekan, padahal dampaknya sangat signifikan terhadap kesehatan daya pikir dalam jangka panjang. Mulai dari pola tidur yang berantakan hingga tingkat stres yang tidak terkelola dengan baik.
Gaya Hidup yang Mempengaruhi Memori Otak
Salah satu penyebab utama seseorang menjadi pelupa adalah kurangnya waktu tidur yang berkualitas. Saat tidur, daya pikir bekerja keras untuk mengkonsolidasikan ingatan. Jika siklus ini terganggu, kemampuan daya pikir untuk menyimpan informasi baru akan menurun drastis.
Selain itu, stres kronis juga menjadi musuh utama memori. Hormon kortisol yang dilepaskan saat stres dapat merusak sel-sel di hipokampus, area otak yang bertanggung jawab atas ingatan.
Pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol berlebihan juga turut andil dalam menurunkan kinerja otak.
Potensi Masalah Medis Otak
Di sisi lain, sering lupa juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu. Kekurangan vitamin B12, misalnya, sangat penting untuk fungsi saraf yang sehat, dan defisiensinya dapat menyebabkan kebingungan serta kesulitan mengingat.
Gangguan tiroid juga dapat memperlambat metabolisme tubuh, yang pada akhirnya memengaruhi fungsi otak. Jika Anda merasa masalah lupa ini sudah sangat mengganggu, disertai gejala lain seperti sakit kepala hebat atau perubahan kepribadian, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk menyingkirkan kemungkinan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.**