PenaKu.ID – Penyanyi Nicki Minaj menjadi sorotan publik dan menuai kritik keras di Amerika Serikat setelah membagikan ulang sebuah video di TikTok yang berasal dari akun resmi Gedung Putih. Video berbentuk slideshow tersebut secara eksplisit menunjukkan dukungan terhadap Donald Trump dan janji-janji kebijakan pemerintahannya, seperti penutupan perbatasan, deportasi imigran kriminal, dan isu sosial seperti “tidak ada laki-laki di olahraga perempuan”.
Tindakan rapper yang memiliki basis penggemar luas dari kalangan minoritas dan queer ini dinilai kontradiktif, mengingat latar belakang Minaj sebagai imigran yang pernah menyebut dirinya “imigran ilegal” saat pindah dari Trinidad.
Reaksi Keras Publik dan Isu Xenofobia Nicki Minaj
Pembagian ulang video pro-Trump ini memicu reaksi yang sangat tajam di media sosial. Banyak pengguna X (Twitter) yang menyuarakan kekecewaan dan kebingungan. Kritik utamanya adalah bagaimana seorang imigran bisa mendukung propaganda yang dianggap xenofobia dan transfobia.
Komentar-komentar pedas menyoroti ironi dari posisi Minaj, yang dianggap membelakangi komunitas yang menjadi bagian besar dari basis penggemarnya.
Dukungan Nicki Minaj Sebelumnya kepada Pemerintahan Trump
Video TikTok ini bukanlah kali pertama Minaj menunjukkan dukungan pada Trump. Sebelumnya, ia juga memuji Trump di X pada 3 November 2025, setelah Gedung Putih menggunakan lagunya “Beez in the Trap” dalam sebuah montase. Selain itu, Minaj juga sempat memuji keputusan Trump yang menandai Nigeria sebagai “Negara dengan Kekhawatiran Khusus” karena ancaman terhadap umat Kristen.
Serangkaian unggahan ini menggarisbawahi kecenderungan politik sang penyanyi dan memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar dan publik.**
