PenaKu.ID – DJ dan selebritas Nathalie Holscher kembali memancing kritik setelah memamerkan tumpukan uang saweran di kamar Hotel Palangka Raya.
Video unggahan di Instagram-nya menampilkan lembaran Rp50.000 dan Rp100.000 berserakan di kasur, bahkan dibuat kalung. Aksi ini dianggap berlebihan dan memicu pro-kontra publik.
Momen pamer saweran ini bukan kali pertama. Sebelumnya, Nathalie mendapat sorotan karena menerima saweran hingga Rp 150 juta saat tampil di klub malam Sidrap, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/4/2025).
Aksi di Sidrap memicu demonstrasi mahasiswa dan ormas Muhammadiyah pada 17 April 2025, menuntut penutupan tempat hiburan tanpa izin.
Kritik atas Nilai Religiusitas Daerah pada Nathalie Holscher
Warga dan tokoh lokal menilai aksi saweran melanggar nilai religiusitas dan citra Sidrap sebagai daerah yang menjunjung syiar Islam.
Ketua Muhammadiyah Sidrap, Samsul Tang, menegaskan, “Saweran besar-besaran semacam itu jelas bertentangan dengan visi ‘Sidrap Religius, Sidrap Berkah’.”
Bupati Syaharuddin Alrif pun kecewa dan meminta Nathalie untuk meminta maaf kepada masyarakat.
Pembelaan Nathalie Holscher
Melalui Instagram Story, Nathalie mengaku hanya menjalankan tugas profesional sebagai tamu undangan dan tidak mengetahui soal izin tempat.
Ia menegaskan saweran adalah bentuk apresiasi pengunjung, bukan provokasi.
“Saya bekerja sesuai kontrak, tidak tahu soal izin-izin itu,” ujarnya, lalu menantang bupati menunjukkan kesalahannya.
Kontroversi ini menyoroti batas antara hiburan profesional dan norma sosial. Ke depan, Nathalie dan manajemennya diharapkan lebih peka dalam memilih lokasi tampil agar tak kembali menuai protes.**
