Pemerintahan

Menjelang 100 Hari Pemerintahan Rudy Susmanto, Apa Harapan Publik?

Menjelang 100 Hari Pemerintahan Rudy Susmanto, Apa Harapan Publik?
Menjelang 100 Hari Pemerintahan Rudy Susmanto, Apa Harapan Publik?

PenaKu.ID – Menjelang 100 Hari Pemerintahan Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi (Jaro Ade), publik bertanda tanya program apa saja yang akan dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bogor tersebut.

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Founder Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus), Yusfitriadi mengatakan, perjalanan dalam 1 periode ke belakang Pemerintahan Kabupaten Bogor merasa terseok-seok dikarenakan tidak hadirnya sosok leader atau nahkodanya selama ini.

“Harapannya, hari ini kita memiliki nahkoda yang baru, mudah-mudahan dengan visi dan konstruktif yang baru juga dengan harapan yang baru,” Kata Yusfitriadi pada saat Diskusi Menjelang 100 Pemerintahan Rudy Susmanto dan Jaro Ade, Rabu (12/2/2025).

Sosok Rudy Susmanto dan Jaro Disebut Sebagai ‘Dwitunggal’

Yusfitriadi menjelaskan, bahwa dua sosok yang akan memimpin Kabupaten Bogor selanjutnya merupakan bukan sosok baru lagi di Pemkab Bogor, karena keduanya mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor. Dan dua-duanya mempunyai spesifikasi keahlian.

“Rudy Susmanto mempunyai relasi kuat dengan elit, karena Presiden Prabowo Subianto merupakan satu partai dengannya,” ucapnya.

“Bahkan Rudy Susmanto disebut-sebut sebagai anak biologis Prabowo Subianto,” sambungnya.

Artinya, lanjut Yusfitriadi, relasi-relasi program kepemerintahan pusat yang bisa mengaklerasi perkembangan Kabupaten Bogor akan sangat mungkin dilakukan.

“Begitu pun dengan Jaro Ade. Jaro Ade adalah merupakan Tokoh Politik senior yang amat sangat merakyat,” kata Yusfitriadi.

Karena Jaro Ade, menurut dia, tidak ada bosan-bosannya untuk menyapa dan menemui masyarakat. Oleh karena itu, ia menyebutkan bahwa dua sosok itu adalah Dwitunggal artinya satu dan dua tapi menjadi satu.

“Ketika dua sosok tersebut disatukan, ini menjadi kekuatan yang luar biasa untuk membangun, merubah dan memajukan Kabupaten Bogor, ketika dikerjakan secara efektif dan efisien,” ungkapnya.

Oleh karena itu, hal tersebut akan terlihat dalam 100 Hari Kerja Pemerintahan Rudy Susmanto dan Jaro Ade dalam menjalankan kepemimpinannya di Pemerintah Kabupaten Bogor.

“Penting, hari ini kita ingatkan, bicarakan dan perbincangkan kira-kira dalam perspektif teman-teman media dan pengamat, apa yang harus dilakukan dalam 100 hari Pemerintahan Rudy Susmanto dan Jaro Ade,” tuturnya.

Yusfitriadi menyebutkan bahwa peran media yang berhadapan langsung dengan publik dan mengambil langsung aspirasi-aspirasi publik untuk disampaikan kembali kepada publik, untuk disambungkan kepada pemangku kebijakan dan dimediasikan.

“Jangan sampai bupati dan wakil bupati yang akan sudah dilantik dan sudah ditetapkan, dan ada masukan dari teman-teman tapi kita tidak mengingatkan,” ujarnya.

“Hari ini kita ingatkan, apa yang harus dilakukan dalam 100 Hari Pemerintahan Rudy Susmanto dan Jaro Ade,” sambungnya.

Yang Harus Dilakukan Dalam 100 Hari Pemerintahan Rudy-Jaro

Yusfitriadi mengatakan, bahwa dalam perspektif dirinya sebagai Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, terdapat 4 permasalahan-permasalahan fundamental yang terjadi hari ini di Kabupaten Bogor dan menganggu stabilitas masyarakat.

  1. Pendidikan
    Menurut Yusfitriadi, dalam permasalahan pendidikan saat ini di Kabupaten Bogor yaitu PIP, Sarana Pendidikan, Pungutan Liar, Study Tour dan macam-macam uang perpisahan serta terakhir kasus KPK Gadungan.

“Macem sekali di pendidikan itu banyak. Dan itu harus diselesaikan sebagai bentuk ras publik terhadap pemerintahan yang ada,” ucap Yusfitriadi.

  1. Kebijakan
    Selanjutnya, ia mengatakan ketika 100 hari kebijakan-kebijakannya sudah tidak pro-rakyat. Masyarakat sudah tidak berharap dan ke depannya semoga program-programnya akan pro-rakyat.

“Baik itu program-program apa kebijakan yang melanjutkan program, maupun kebijakan-kebijakan legisi baru sebagai bentuk penancapan gagasan periode Rudy Susmanto dan Ade Ruhandi,” ujarnya.

Dan juga dalam aspek kebijakan-kebijakan bermacam-macam, termasuk misalnya kebijakan-kebijakan yang sekarang digaungkan di setiap pemberitaan awak media hasil informasi dari Rudy Susmanto dan Jaro Ade.

“Saya pikir itu amat sangat penting dalam konteks untuk menyatukan sebuah data. Atau kebijakan penyelamatan aset pemerintahan daerah,” ucapnya.

  1. Program-program Yang Langsung Dirasakan Masyarakat
    Yusfitriadi menjelaskan terkait program-program yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya adalah program Presiden Prabowo Subianto yaitu Makan Bergizi Gratis.

“Di mana Prabowo Subianto memerintahkan bahwa bagi pemerintah daerah yang sudah mengalokasikan anggaran untuk makan bergizi gratis, dialihkan ke infrastruktur sekolah yang rusak,” tegasnya

Dan di Kabupaten Bogor, lanjut dia, sudah dianggarkan sekitar 700 miliar rupiah di tahun 2024 dialokasikan untuk makan bergizi gratis. Menurutnya, hal tersebut apakah akan dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor terhadap sekolah rusak, jalan rusak dan rumah tidak layak huni.

“Dan itu sudah instruksi Prabowo Subianto dan apakah itu kemudian dijalankan oleh Pemerintah Kaupaten Bogor? Kita lihat kebijakannya,” ujarnya

Yusfitriadi menegasakn, program-program yang langsung berhadapan dengan rakyat adalah hal penting. Karen hal tersebut sangatlah diharapkan masyarakat, misalnya, akselerasi peningkatan ekonomi masyarakat.

“Dan itu menjadi visinya Bupati Rudy Susmanto dan Jaro Ade. Akselerasi penguatan ketahanan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

  1. Akselerasi Pembangunan
    Dan Yusfitriadi menjelaskan bagaimana Pemerintah Kabupaten Bogor yang baru menjalankan akselerasi pembangunan, yaitu melalui mediasi program pemerintahan pusat, provinsi dan kabupaten.

“Pemerintahan Rudy Susmanto dan Jaro Ade bisa mensinergikan, bisa menarik program dari pusat, provinsi, untuk dibumikan di bumi tegar beriman ini,” paparnya.

Misalkan terkait jalur tambang tentang jalan tersebut apakah milik kabupaten, provinsi dan pusat. Dan hal tersebut harus diselesaikan, karena hal tersebut menyangkut anggaran yang harus disiapkan bagi yang memiliki wewenang tanggung jawab terkait jalan tersebut.

“Begitu pun kemudian ketika kita bicara kawasan serta bangunan hunian sementara (huntara) sementara di sukajaya, sampai hari ini itu udah berapa tahun? Enggak beres-beres,” ujarnya.

Terakhir Yusfitriadi mengatakan bahwa dari empat permasalahan-permasalahan perspektif yang ada di Kabupaten Bogor semoga masuk dalam program 100 Hari Pemerintahan Rudy Susmanto dan Jaro Ade.

“Empat hal tadi itu harus diramu untuk menjadi program 100 hari Rudy Susmanto dan Jaro Ade,” pungkasnya.

PWI Kabupaten Bogor Meminta Kontrol 100 Hari Kerja Pemerintahan Baru

Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Bogor, Deddy Firdaus mengatakan, bahwa jika dilihat umur keduanya Bupati dan Wakil Bupati Bogor tersebut dan kinerjanya semoga energik, sesuai harapan masyarakat Kabupaten Bogor.

“Tentunya kita harus tetap mengontrol dalam program 100 Hari Kerja itu apa saja. Setelah selesai 100 Hari kerja itu baru kita tau, apa saja yang sudah dilakukannya,” Kata Deddy Firdaus.

Dan ia mengharapkan dalam Pemerintahan Rudy Susmanto dan Jaro Ade dapat memudahkan masyarakat Kabupaten Bogor.

“Terutama dalam mencari lapangan pekerjaan, pendidikan lebih baik dan Infrastruktur lebih baik,” harapnya.

Seratus Hari Pemerintahan Rudy-Jaro Bersifat Umum

Direktur Media Radarbogor, Nihrawati As mengatakan, bahwa 100 Hari Kerja Pemerintahan Rudy Susmanto dan Jaro Ade baru bersifat umum dikarenakan belum adanya informasi program apa saja yang akan dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati Bogor tersebut.

“Harusnya ada Pak Sekda (sekertaris daerah) dan tim transisi, sehingga kita bisa melihat apa si yang akan mereka rencanakan dalam 100 Hari Kerja,” kata Nihrawati As.

Menurutnya, hal tersebut harus dilakukan oleh Rudy Susmanto dan Jaro Ade yaitu mempublikasikan program-program dalam 100 Hari Kerja Pemerintahan Kabupaten Bogor selanjutnya. Karena hal tersebut akan terlihat kinerjanya berjalan mulus atau terkendala.

“Apalagi setelah mereka dilantik akan ada perubahan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) karena harus menyesuaikan. Dan perubahan APBD itu pasti akan dipercepat,” ucapnya.

Dan ia menjelaskan bahwa penting diingatkan bahwa 2 kali periode di Kabupaten Bogor telah di cap terindikasi dengan korupsi, maka penting bagi pemerintah yang baru untuk membranding kota-nya dan itu akan terlihat dari program yang akan mereka lakukan.

“Pendidikan adalah permasalahan mendasar dan hal itulah yang harus diperbaiki dulu dan Kabupaten Bogor selalu muncul hal-hal negatif seperti pungli,” ungakpnya.

Publik Tidak Tahu Program 100 Hari Kerja Anak Emas Prabowo Subianto

Rudy Susmanto, lanjut Ira, yang publik tau adalah anak emasnya Presiden Prabowo Subianto bagaimana dikemas program-program 100 Hari Kerjanya.

“Sebetulnya kita tidak melihat 100 Hari kerjanya, tetapi setiap tahun pencapaian-pencapaiannya dilakukannya seperti apa,” pungkasnya.

Terakhir ia menyindir terkait Bogor Istimewa yang menjadi semboyan Rudy Susmanto untuk Kabupaten Bogor ke depannya.

“Ketika Kabupaten Bogor Istimewa, istimewa yang mana sudah dicapai dan ini adalah cerminan dari program-program serta tidak secara umum tetapi ada data,” tukasnya.

Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News

**

Exit mobile version