PenaKu.ID – Dalam dunia trading, analisis teknikal memegang peranan penting untuk menentukan keputusan jual-beli yang tepat.

Salah satu pendekatan teknikal yang menarik perhatian banyak trader adalah Harmonic Pattern atau pola harmonic.

Pola ini menggunakan angka rasio Fibonacci untuk mengidentifikasi potensi perubahan harga di pasar.

Salah satu Harmonic Pattern yang populer adalah pola Butterfly, yang dikenal sebagai salah satu pola pembalikan harga dengan tingkat akurasi tinggi.

Mengupas Harmonic Pattern

Kali ini akan membahas lebih dalam mengenai pola harmonic, khususnya pola Butterfly, serta cara menggunakannya dalam strategi trading Anda.

Harmonic Pattern adalah pola geometris yang menggunakan rasio Fibonacci untuk menentukan titik-titik pembalikan harga di pasar. Pola ini pertama kali diperkenalkan oleh H.M. Gartley pada tahun 1932 melalui bukunya Profits in the Stock Market.

Pola Gartley, yang dikenal sebagai pola 5 titik, menjadi dasar dari pengembangan pola-pola harmonic lainnya.

Pengembangan lebih lanjut dilakukan oleh Larry Pesavento, yang menambahkan elemen rasio Fibonacci ke dalam pola Gartley.

Namun, kontribusi terbesar datang dari Scott Carney, yang memperkenalkan pola-pola baru seperti Butterfly, Crab, Shark, dan 5-0.

Carney juga menyempurnakan aturan trading berbasis pola harmonic, termasuk validasi pola dan manajemen risiko.

Pola Butterfly adalah salah satu pola harmonic utama yang menunjukkan potensi pembalikan arah harga. Pola ini terdiri dari empat kaki atau segmen, yaitu X-A, A-B, B-C, dan C-D.

Pola ini mirip dengan pola Gartley dan Bat, tetapi memiliki karakteristik unik pada titik akhir (D) yang melampaui titik awal (X).

Pola Butterfly sering digunakan untuk mengidentifikasi area pembalikan harga dengan tingkat akurasi hingga 70%, menjadikannya salah satu pola grafik paling andal di dunia trading.

Gunakan alat Fibonacci retracement dan extension untuk mengukur pergerakan harga. Pastikan pola yang Anda lihat memenuhi rasio Fibonacci khas pola Butterfly.