PenaKu.ID – Sementara kurs nominal banyak digunakan untuk menghitung nilai tukar mata uang secara langsung, kurs riil (real exchange rate) memiliki fungsi yang sedikit lebih kompleks.
Real exchange rate lebih mengacu pada kemampuan daya beli barang dan jasa di negara tertentu jika dibandingkan dengan negara lainnya.
Dengan kata lain, real exchange rate mengoreksi nilai tukar mata uang nominal untuk memperhitungkan harga barang dan jasa yang sebenarnya di setiap negara.
Apa Itu Kurs Riil dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Real exchange rate dihitung dengan mempertimbangkan harga barang dan jasa yang ada di negara yang bersangkutan.
Jika kita ingin membeli barang dari Jepang, misalnya, kita tidak hanya membandingkan nilai tukar nominal antara yen dan rupiah.
Kita juga harus mempertimbangkan harga barang tersebut di Indonesia.
Misalnya, jika harga souvenir di Jepang adalah 100 yen dan di Indonesia harga yang setara dengan barang tersebut adalah 13,000 rupiah, maka kita dapat menghitung kurs riil dengan mengubah harga tersebut ke dalam nilai tukar yang lebih relevan.
Contohnya, jika 1 JPY = 130 rupiah, maka harga barang tersebut di Jepang adalah 130,000 rupiah.
Dengan informasi ini, kita bisa membandingkan apakah barang di Jepang lebih murah atau lebih mahal daripada di Indonesia, setelah memperhitungkan real exchange rate.
Mengapa Kurs Riil Penting dalam Perdagangan Internasional?
Dalam perdagangan internasional, kurs riil sangat berguna untuk mengetahui daya beli barang dan jasa di negara tertentu.
Dengan menggunakan kurs riil, pelaku bisnis dapat mengetahui apakah suatu produk lebih murah atau lebih mahal jika diproduksi atau dibeli di negara lain.
Hal ini sangat penting untuk keputusan investasi dan ekspansi bisnis internasional.
Kurs riil juga digunakan oleh para ekonom untuk mengevaluasi daya saing suatu negara di pasar global.
Jika nilai tukar riil suatu negara terlalu tinggi, maka barang dan jasa dari negara tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan negara lain, sehingga mempengaruhi ekspor dan impor.
**
