PenaKu.ID – Pergerakan harga emas kembali menjadi sorotan, terutama bagi para investor dan pecinta logam mulia. Pada hari Sabtu (5/4/2025), harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan tajam.
Di butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas turun sebesar Rp38.000, dengan harga emas Antam tercatat sebesar Rp1.781.000 per gram, merupakan level terendah dalam delapan hari terakhir.
Penurunan ini mengikuti tren global, di mana harga emas dunia juga mencatat pelemahan signifikan.
Penurunan harga emas Antam tidak hanya terjadi dalam sehari, tetapi juga berdampak pada harga buyback yang anjlok menjadi Rp1.633.000 per gram.
Pada perdagangan terakhir pekan ini, harga emas global ditutup di US$ 3.037,36 per troy ons, turun 2,42% dari hari sebelumnya.
Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan harga emas tidak hanya bersifat lokal, melainkan merupakan refleksi dari kondisi pasar global yang sedang tidak stabil.
Perbandingan Harga Emas Antam dan Tren Global
Harga emas Antam sempat memecahkan rekor pada Kamis sebelumnya di angka Rp1.836.000 per gram, namun penurunan tajam sebesar Rp38.000 dalam sehari menunjukkan betapa volatilnya pasar emas saat ini.
Pergerakan harga buyback yang turun serupa memberikan gambaran bahwa sentimen negatif menyebar di kalangan investor, sejalan dengan penurunan harga emas dunia yang mengakhiri tren positif selama empat pekan terakhir.
Faktor Penyebab Penurunan Harga Emas Antam
Dinamika pasar global turut memberikan pengaruh besar terhadap harga emas.
Keterkaitan antara harga emas lokal dan global semakin terlihat, di mana pelemahan nilai tukar dan ketidakpastian ekonomi dunia memperparah penurunan harga.
Penurunan ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi global, serta aksi jual besar-besaran yang terjadi di pasar internasional.
Dengan demikian, pasar emas kini harus menyesuaikan diri dengan situasi yang dinamis dan penuh tantangan.
Kondisi pasar emas yang bergejolak ini mengharuskan para pelaku pasar untuk terus memantau pergerakan harga dan mengambil langkah strategis guna meminimalisir risiko kerugian.
Perubahan tren global akan menjadi indikator penting bagi investor dalam menentukan langkah selanjutnya.**