PenaKu.ID – Manchester United dikabarkan telah menyebutkan harga permintaan untuk striker Rasmus Hojlund yang belum mampu memenuhi ekspektasi, sehingga muncul desas-desus tentang kepulangannya ke Serie A.
Rasmus Hojlund, yang baru bergabung dengan Manchester United, menghadapi musim yang berat dengan hanya mencatatkan sedikit gol dan assist dalam kompetisi domestik.
Dalam 42 penampilan di seluruh turnamen, pencapaian yang dicatatnya mencapai delapan gol dan empat assist, meskipun kontribusinya lebih terlihat di kompetisi Europa League.
Sayangnya, penampilannya di Premier League masih jauh dari harapan, termasuk aksinya di laga imbang 2-2 melawan Lyon yang membuatnya digantikan setelah lewat satu jam bermain.
Analisis Performa Rasmus Hojlund di Berbagai Kompetisi
Pada awal kariernya di Atalanta BC, Hojlund sempat mencuri perhatian sebelum akhirnya bergabung dengan Manchester United pada 2023.
Meski memiliki potensi besar, striker muda asal Denmark berusia 22 tahun ini belum menunjukkan konsistensi di level tertinggi.
Di kompetisi Eropa, ia sempat terlibat langsung dalam delapan gol dari 11 pertandingan, namun di kompetisi domestik, performanya jauh dari optimal.
Kondisi ini mendorong bursa transfer untuk mempertimbangkan penjualan permanen sebagai upaya mengurangi beban finansial klub yang telah membayarnya dengan nilai transfer €73,9 juta.
Potensi Swap Sensasional dan Dampak Transfer Rasmus Hojlund bagi Skuad United
Man United diyakini telah menetapkan harga sekitar €60 juta untuk memisahkan diri dari Hojlund, karena klub memilih untuk tidak menyewakannya.
Harga tersebut dipandang sebagai kompromi kecil atas performa yang kurang maksimal. Berbagai spekulasi menyebutkan bahwa klub-klub Serie A seperti Juventus dan Napoli sedang mengincar striker muda tersebut.
Potensi swap misalnya dengan striker berpengalaman atau pertukaran dengan pemain lain menjadi salah satu opsi untuk memperkuat skuad.
Di sisi lain, ketertarikan Napoli dapat membuka peluang swap sensasional, terutama jika dikaitkan dengan pergerakan pemain seperti Romelu Lukaku atau potensi pemindahan striker lain untuk menyesuaikan kebutuhan tim.
Hal ini menjadi pertanyaan besar di kalangan pengamat transfer, apakah ini menjadi langkah strategis untuk meringankan beban keuangan sekaligus memperbaharui lini depan.**
